Ahad 29 Jan 2017 00:31 WIB

Tokoh: Macet Jadi Ikon Kota Depok

Rep: Rusdy Nurdiansyah/ Red: Angga Indrawan
Pengalihan arus lalu lintas akibat proyek pengerjaan terowongan Tol Cijago di Jalan Margonda Raya, Depok, Jawa Barat, Rabu (25/2).  (foto : MgROL_34)
Pengalihan arus lalu lintas akibat proyek pengerjaan terowongan Tol Cijago di Jalan Margonda Raya, Depok, Jawa Barat, Rabu (25/2). (foto : MgROL_34)

REPUBLIKA.CO.ID, DEPOK -- Hingga saat ini Kota Depok dinilai masih kesulitan mencari identitas atau jati dirinya, sebutan Depok sebagai Kota Belimbingpun dinilai tidak pantas. Hal itu disampaikan tokoh masyarakat Depok, Eddy Faisal, saat menjadi pembicara di sesi dialog interaktif perayaan HUT ke-7 Republik Facebook Depok (RFD) yang dihelat di Lembah Gurame, Depok Jaya, Jumat (27/1) malam.

"Buah belimbing itu ada masanya, dan lahannya pun terancam beralih fungsi. Seharusnya ikon Depok itu tidak dipengaruhi masa atau waktu, harus terus lestari," kata Eddy.

Pengusaha muda ini juga menegaskan, sebutan Depok yang paling layak dan pantas adalah sebagai Kota Macet. "Ikon Depok yang pas yaitu Kota Macet," tegas Eddy.

Dipaparkan Eddy, penilaiannya itu didasarkan realita sebenarnya, dan warga Depok sangat merasakan parahnya kemacetan di kota ini, terutama di kawasan Jalan Raya Margonda yang merupakan jalan utama di Kota Depok. Terjadinya kemacetan di Kota Depok lantaran sejak awal Pemerintah Kota (Pemkot) Depok salah melakukan tata kelola sebuah kota. Dampaknya, saat ini menjadi kesulitan untuk mengatasinya.

"Seharusnya sejak awal Pemkot Depok melakukan identifikasi dan deteksi penyebab bakal terjadinya kemacetan, serta merumuskan solusinya," paparnya.

Meski begitu dia mengaku optimistis Kota Depok akan terbebas dari kemacetan, asalkan Pemkot Depok di era kepemimpinan Mohammad Idris dan Pradi Supriatna memiliki kemauan kuat untuk menangani dan mengatasinya.  "Jika tidak ingin disebut sebagai Kota Macet, Pemkot Depok harus bersungguh-sungguh mengatasi kemacetan dan kesemrawutan," imbuh Eddy. 

Wakil Wali Kota Depok, Pradi Supriatna yang hadir di acara tersebut mengatakan, pihaknya sudah melakukan pelaksanan penataan untuk mengatasi kemacetan dan kesemrawutan di Jalan Margonda. "Kami sudah melakukan upaya untuk mengatasi kemacetan di Jalan Margonda dengan melakukan penataan yakni pelebaran jalan, penataan saluran air dan pendistrian, penambahan jembatan penyeberangan orang serta diperindah dengan keberadaan taman di separator jalan," kata Pradi. 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement