Selasa 24 Jan 2017 17:24 WIB

Jumlah Kebakaran di Surabaya Turun

Rep: Binti Solikah/ Red: Andi Nur Aminah
Kebakaran (ilustrasi)
Foto: Republika/Singgih Wiryono
Kebakaran (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Kejadian kebakaran di Kota Surabaya pada 2016 mengalami penurunan sekitar 50 persen dibandingkan kejadian selama 2015. Menurut data Dinas Pemadam Kebakaran (Damkar) Surabaya, selama 2016 tercatat ada 300 kejadian kebakaran. Sedangkan kebakaran selama 2015 sebanyak 608 kejadian. 

Kepala Dinas Damkar Kota Surabaya, Chandra Oratmangun mengatakan, faktor penurunan kejadian kebakaran salah satunya karena upaya sosialisasi dan penyuluhan yang dilakukan Dinas Damkar secara intensif. Sosialisasi untuk mengedukasi masyarakat terkait pentingnya pencegahan kebakaran tersebut bisa diserap dengan baik oleh warga. 

“Selama ini kami gencar melakukan penyuluhan kepada masyarakat. Srikandi Pemadam Kebakaran juga rajin turun ke pasar dan permukiman padat penduduk untuk membagikan brosur pencegahan kebakaran. Dan menurut kami itu bermanfaat,” kata Chandra Oratmangun dalam konferensi pers di kantor Bagian Humas Pemkot Surabaya, Selasa (24/1).

Ia mengakui, dua tahun terakhir Dinas Damkar rajin melakukan upaya sosialisasi pencegahan dan penanggulangan kebakaran baik di pasar, sekolah maupun kawasan industri. Data dari Dinas Damkar menunjukkan, selama 2015 tercata ada 62 kegiatan sosialisasi di masyarakat dan 71 kegiatan di sekolah/industri. Kemudian pada 2016 terdapat 62 sosialisasi yang dilakukan di masyarakat dan 80 kegiatan di sekolah/industri. 

Di samping itu, Dinas Damkar Surabaya juga melatih satuan relawan kebakaran (Satlakar). Pada 2015 terdapat 240 orang Satlakar yang dilatih. Lalu pada 2016, terdapat 280 Satlakar dan pada tahun ini sebanyak 480 Satlakar. Dalam waktu dekat, ada 40 calon Satlakar dari kecamatan Tambaksari yang akan dilatih pada 30-31 Januari 2017. “Di tahun 2017 ini, kami juga mengadakan pelatihan khusus anggota PD Pasar Surya,” imbuh Chandra. 

Selain berhasil melakukan upaya pencegahan, penanganan Dinas Damkar Kota Surabaya yang diukur dari respons time penanganan kebakaran semakin cepat. Menurut Chandra, sesuai standar nasional, respons time idealnya 15 menit terhitung dari mulai menerima laporan kebakaran, berangkat dan sampai lokasi. 

Pada 2015, 99 persen respons time tercapai di bawah 15 menit. Bahkan, respons time sudah 100 persen tercapai di bawah 10 menit pada 2016. 

Menurutnya, peningkatan respons time tersebut dipengaruhi semakin banyaknya pos pemadam kebakaran. Di Surabaya terdapat 5 UPTD dan 15 pos pembantu, serta satu pos tambahan yang didirikan di kawasan Balai Pemuda. Dinas Damkar juga memfungsikan sumur kebakaran yang jumlahnya mencapai 300 sumur aktif. Dinas Damkar juga mengoptimalkan air sungai. 

 

 

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement