Selasa 24 Jan 2017 09:42 WIB

Polri Diminta Serius Selidiki Penangkapan Anggotanya di Sudan

Rep: Qommarria Rostanti/ Red: Bilal Ramadhan
Ketua Presidium Indonesia Police Watch (IPW) Neta S Pane (berbicara)
Foto: Republika/ Tahta Aidilla
Ketua Presidium Indonesia Police Watch (IPW) Neta S Pane (berbicara)

REPUBLIKA.CO.ID,‎ JAKARTA -- Indonesia Police Watch (IPW) mendesak Polri lebih serius mencermati kasus penangkapan sejumlah polisi anggota Pasukan Garuda di Sudan. Polri dinilai perlu membentuk tim investigasi sendiri untuk menuntaskan kasus dugaan atau tuduhan terhadap pasukan Garuda di Sudan yang dituduh menyelundupkan puluhan senjata api oleh pemerintah Sudan.

"Jika para polisi Indonesia itu memang tidak terlibat atau tidak melakukan aksi penyelundupan senjata Polri harus membelanya mati matian dan menyiapkan pengacara buat mereka," ujar Ketua Presidium IPW Neta S Pane, Selasa (24/1).

Pasalnya, kata dia, tuduhan itu sebuah fitnah keji yang sangat merusak kredibilitas indonesia di mata internasional dan bisa menghancurkan citra positif Pasukan Garuda ssebagai pasukan perdamaian Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB).

Sebaliknya, apabila benar para polisi tersebut terlibat dalam penyelundupan senjata, maka Polri harus mengusutnya secara detail apa latar belakang mereka menyelundupkan senjata itu. Apakah akan dibawa masuk ke Indonesia dengan akses mereka sebagai anggota Pasukan Garuda atau ada cara lain.

"Jika dibawa masuk ke Indonesia apa tujuannya, apakah mereka bagian dari sindikat perdagangan senjata ilegal atau untuk tujuan makar atau mereka bagian dari jaringan ISIS yang akan menebar teror di Indonesia," kata Neta.

Menurut dia, Polri tidak boleh mendiamkan kasus ini. Harus ada investigasi komperhensif dan menyeluruh. Sebab kasus ini berkaitan dengan situasi keamanan dan ketertiban masyarakat (kamtibmas) global dan sangat berkaitan dengan informasi yang disebar Polri belakangan ini.

Misalnya saja tertangkapnya sejumlah orang Indonesia di Timur Tengah yang akan atau baru bergabung dengan ISIS, maraknya isu makar yang disampaikan Polri belakangan ini, hingga isu terorisme di mana Polri terus menerus menggempur sarang teroris dan menangkapi para teroris.

Neta mengatakan apabila para polisi yang ditangkap pemerintah Sudan itu ternyata menyelundupkan puluhan senjata tersebut untuk kepentingan makar atau terorisme berarti Polri sudah kebobolan. Polri dinilai perlu mengevaluasi sistem rekruitnya terutama untuk misi-misi ke luar negeri.

"Untuk itu Polri jangan mendiamkan kasus Sudan ini. Polri perlu membentuk tim investigasi yang komperhensif," kata Neta.

Dia berpendapat Komisi III DPR juga perlu memanggil Polri untuk sama-sama menuntaskan kasus ini. Pasalnya selama ini Polri sangat responsif terhadap orang-orang Indonesia yang ditangkapi di Timur Tengah yang diduga sebagai bagian dari gerakan ISIS.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement