REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Imam besar Front Pembela Islam (FPI) Habib Rizieq Shihab dilaporkan atas banyak kasus belakangan ini. Di antaranya, kasus penodaan agama Nasrani, kasus Jenderal otak hansip, kasus Palu arit, dan kasus penghinaan terhadap Pancasila.
Begitu banyaknya kasus yang melaporkan orang nomor satu di FPI ini telah berhasil mengubah persepsi masyarakat. Habib Rizieq pun menyadari kondisi tersebut, bahkan dia mengibaratkan seandainya semut dia injak, maka akan melaporkan dirinya.
"Semua kesan di masyarakat yang timbul andai kata saya menginjak semut pun niscaya semut akan digiring melaporkan saya, ini kondisi yang ada saat ini," kata Habib Rizieq usai pemeriksaan di Polda Metro Jaya, Jakarta Selatan, Senin (23/1).
Oleh karena itu, dia berharap agar kepolisian dapat memilah-milah laporan dari masyarakat. Dengan begitu, persepsi masyarakat akan dirinya tidak sebegitu negatif seperti saat ini.
"Kami minta kepada pemerintah, khususnya kepolisian untuk tidak sembarangan dalam menerima laporan yang bisa menumbuhkan persepsi yang tidak bagus di tengah masyarakat," kata dia.
Dia juga berharap agar ke depan kondisi Indonesia semakin membaik. Apa yang dilaporkannya, apa yang dia berikan penjelasan, untuk mencegah hal-hal yang tidak diinginkan. "Karena itu, mudah-mudahan ke depan makin membaik dan tidak terjadi hal-hal yang tidak kita inginkan," ujar dia.
Habib Rizieq baru saja menjalani pemeriksaan bersama penyidik Ditektorat Kriminal Khusus Polda Metro Jaya. Dia mendapatkan 23 pertanyaan seputar lambang palu arit dan dia menjawab seluruh pertanyaan tersebut.
Habib Rizieq datang sekitar pukul 11.00 WIB dengan didampingi oleh Munarman dan juga tim advokatnya. Dia keluar dari pemeriksaan sekitar pukul 15.00 WIB.
Ikuti Whatsapp Channel Republika
