Ahad 22 Jan 2017 17:52 WIB

Komnas HAM Desak Pemerintah Segera Bertindak Pascakebakaran Pasar Senen

Rep: Rahmat Fajar/ Red: Angga Indrawan
Warga berada di dekat deretan kios yang terbakar di Pasar Senen, Jakarta Pusat, Jumat (20/1).
Foto: Antara/Sigid Kurniawan
Warga berada di dekat deretan kios yang terbakar di Pasar Senen, Jakarta Pusat, Jumat (20/1).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Komisioner Komnas HAM, Manager Nasution ikut prihatin atas terbakarnya Pasar Senen beberapa hari lalu. Manager mendesak pemerintah segera bertindak pascakebakaran Pasar Senen, khususnya terkait dengan kondisi para pedagang di sana.

Menurut Manager, pemerintah segera memastikan tempat penampungan sementara bagi para pedagang. Hal itu penting, kata dia, guna memenuhi hak pekerjaan dan kesejahteraan bagi warga negara.

“Memastikan dan jaminan adanya tempat relokasi bagi para pedagang yang selama ini ada di lokasi terbakar,” kata Manager dalam keterangan tertulis yang diterima Republika.co.id, Ahad (22/1).

Kemudian, Manager meminta pemerintah harus memastikan program revitalisasi pasar senen dilakukan secara transparan. Pemerintah juga didesak mengutamakan kepentingan Usaha Kecil Mikro dan Menengah (UMKM).

Manager berpendapat, pemerintah perlu menjawab tudingan publik yang menyebut program revitalisasi pasar merupakan rekayasan kelompok pemodal besar. Dengan tujuan menggusur UMKM di Pasar Senen. Lebih lanjut, Manager meminta pengawasan yang ketat terhadap kelayakan 152 pasar tradisional di Jakarta perlu dilakukan dengan ketat. 

"Dengan begitu, ketika terjadi kebakaran tidak selalu mencari kambing hitam dengan alasan arus listrik," sambungnya.

Investigasi secara profesional terkait penyebab kebakaran, lanjutna, perlu dilakukan termasuk memintai pertanggungjawaban kepada siapa pun yang terlibat. Manager juga meminta pemerintah mengumumkan ke publik terkait penyebab tersebut. 

“Menjamin tidak terulang lagi peristiwa yang sama di masa mendatang,” ujarnya. 

Baca juga: Pemerintah tak akan Beri Bantuan Uang Tunai Pedagang Pasar Senen

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement