REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Si jago merah telah meluluhlantahkan barang milik pedagang yang berjualan di blok I dan II Pasar Senen, Jakarta Pusat sejak Kamis (19/1), kemarin. Kini di dalaman pasar tersebut hanya tersisa puing-puing berbau gosong.
Pantauan Republika.co.id, Jumat (20/1) siang, beberapa pedagang korban kebakaran tampak sibuk menjual barang dagangannya. Salah seorang pedagang pakaian, Hafiz (21 tahun) mengatakan, tokonya yang berada di blok II pasar tersebut sudah terbakar dan hanya lima persen barang dagangan yang bisa diselamatkannya. Kini ia dan kakaknya akan bangkit secara perlahan.
"Bingung sih ini kedepannya bagaimana, barang cuma ini doang yang bisa diselamatkan. Untuk cari modal lagi, paling kita hanya jualan sisanya ini dulu," ujar dia, Jumat (20/1).
Toko milik Hafiz berukuran 4x3 meter. Meskipun berukuran kecil, toko itulah satu-satunya sumber kehidupan keluarganya.
Ia mengatakan, untuk bangkit dari musibah tersebut dirinya tidak akan meminjam modal ke Bank. Ia hanya berharap bantuan dari pemerintah. "Untuk utang ke bank paling takut saya, satu lagi kalau ke bank tidak ada gunanya juga," kata dia.
Pedagang pakaian lainnya, Evi Erawati (27) mengaku tidak bisa menyelamatkan seluruh barang dagangannya dalam kebakaran tersebut. Petugas tidak segera membuka gerbang saat kejadian. Padahal, kata dia, jika petugas membukakan gerbang lebih awal ia yakin masih bisa menyelamatkan semua barang yang berada di tiga tokonya.
"Mungkin kalau misalnya lebih sigap atau lebih awal sekuriti buka kuncinya kita bisa lebih banyak bawa barang lainnya. Sayangnnya ini dikunci semuanya," sesal Evi sambil menangis.
Namun, ia tidak mau berlarut-larut menyesali barangnya yang telah raib tersebut. Evi yakin bisa bangkit secara perlahan. "Sudah pasti saya akan bangkit, Allah mau nguji kita dari kemampuan kita. Semua harta, maut, semua ditangan yang di Atas," kata perempuan berkerudung tersebut.
Evi mengatakan, ia juga mendapatkan tempat relokasi ke Blok V Pasar Senen. Namun, kata dia, pemerintah hanya memberikan dua tempat saja. Padahal, tokonya yang terbakar ada tiga. "Saya urusin keluarga saya, kita punya toko tiga tapi dapat relokasi cuma dua toko," ucapnya.