REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kepolisian pada Kamis (19/1) hari ini menggelar rekonstruksi kasus perampokan dan penyekapan yang menewaskan enam orang di rumah Dodi Triono di Jalan Pulomas Utara, Kayu Putih, Pulogadung, Jakarta Timur.
Kapolres Jakarta Timur Kombes Agung Budijono mengatakan, hari ini seluruh tersangka yang hidup akan dilibatkan dalam proses rekonstruksi di rumah Dodi.
"Seluruh tersangka akan diikutkan rencananya, karena sebelumnya sudah keluar tersangka dari rumah sakit," ujar Agung saat ditemui di lokasi rekonstruksi, Kamis (19/1)
Agung mengatakan, dalam rekonstruksi ini, polisi juga akan mengganti peran seluruh korban. Peran korban diganti sama seperti proses prarekonstruksi yang dilakukan beberapa waktu lalu.
Agung menambahkan, alasan penggantian peran korban lantaran pihak kepolisian khawatir dengan psikologis korban yang belum normal. "Kemungkinan peran semua korban akan diganti, karena faktor psikologis. Kecuali di persidangan, kan lain lagi nanti," jelas Agung.
Untuk saat ini, kata Agung, penyidik masih melakukan pemberkasan kasus tersebut untuk segera dilimpahkan ke pihak kejaksaan. "Ini berkas masih dilengkapi, nanti ini rekonstruksi tinggal dilampirkan saja di berkas," kata Agung.
Sebelumnya, perampokan dan penyekapan terjadi di rumah Dodi Triono, Jalan Pulomas Utara, Pulomas, Jakarta Timur pada 26 Desember 2017 lalu. Setidaknya 11 orang yang menginap di rumah tersebut disekap di dalam toilet yang berukuran sekitar 1,5x1,5 meter.
Enam orang pun tewas dalam peristiwa penyekapan tersebut. Kelimanya adalah Dodi, Diona Andra Putri (putri pertama Dodi dari mantan istri kedua), Dianita Gemma Dzalfayla (putri ketiga Dodi dari mantan istri kedua), Amalia Calista (teman Gemma), serta dua sopir Dodi bernama Yanto dan Tarso. Sementara lima korban lainnya selamat, yaitu Anet (putri kedua Dodi dari mantan istri kedua) dan empat pembantu, yakni Santi, Fitriyani, Emi, dan Windi.
Dalam hitungan hari, kemudian empat orang pelaku berhasil ditangkap oleh tim gabungan dari Subdit Jatanras Polda Metro Jaya, Polres Jakarta Timur dan Polres Depok. Keempat pelaku tersebut yaitu Ramlan Butarbutar, Erwin Situmorang, Alfins Sinaga, dan Ridwan Sitorus alias Ius Pane. Erwin mengalami luka tembak di kedua kakinya. Sementara Ramlan tewas akibat kehabisan darah sewaktu dilarikan ke rumah sakit.