REPUBLIKA.CO.ID, MATARAM -- Pemerintah Provinsi NTB berupaya menjaga pertumbuhan sektor pariwisata sejak awal tahun. Kepala Dinas Pariwisata NTB Lalu Muhammad Faozal tak menampik dua bulan pertama di awal tahun merupakan fase lesunya pertumbuhan industri pariwisata.
"Industri perhotelan dan pariwisata menyebutnya low season. Dasarnya karena pada Januari-Februadi kelaziman terjadi penurunan secara kunjungan," kata Faozal di kantornya, Jalan Langko, Kota Mataram, NTB, Selasa (17/1).
Lombok Sumbawa Great Sale Berikan Diskon Hotel Hingga 70 Persen
Dinas Pariwisata NTB, ia katakan, melakukan antisipasi hal ini dengan menggelar Lombok Sumbawa Great Sale 2017 yang akan berlangsung sebulan penuh selama Februari.
Sejumlah diskon hingga 70 persen akan diberikan para industri pariwisata mulai dari perhotelan, restoran, produk UMKM, hingga paket perjalanan wisata.
"Kita ingin sampaikan pesan ke dunia pariwisata bahwa Lombok-Sumbawa satu destinasi yang bisa dinikmati wisatawan bukan hanya alamnya saja, tapi juga produk-produk yang ada," ungkap dia.
Rencananya, event Lombok-Sumbawa Great Sale 2017 akan diluncurkan secara resmi di dua tempat yakni di Kantor Kementerian Pariwisata, Jakarta, pada 26 Januari dan di Lombok Episentrum Mal, Mataram, sebelum 21 Januari.
"Target kunjungan sebanyak-banyaknya, dengan adanya ini diharapkan banyak wisatawan pada bulan-bulan yang lesu," kata Faozal.