REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Umum Dewan Pimpinan Daerah Himpunan Pengusaha Pribumi Indonesia (DPD HIPPI) DKI Jakarta Sarman Simanjorang mengatakan setiap pasangan calon gubernur dan wakil gubernur DKI Jakarta dinilai memiliki pendekatan berbeda dalam konteks pembangunan ekonomi.
Pasangan nomor urut 1 Agus Harimurti Yudhoyono dan Silviana Murni (Agus-Sylvi) menyoroti masalah ketimpangan, daya beli dan tenaga kerja. Agus-Sylvi memilih memberikan bantuan langsung tunai dan dana Rp 1 miliar setiap RW. Sedangkan pasangan calon (paslon) nomor 2 Basuki Tjahaja Purnama dan Djarot Saiful Hidayat (Ahok-Djarot) sebagai pejawat cenderung lebih menyampaikan keberhasilannya.
Sementara itu, pasangan calon nomor urut 3, Anies Baswedan dan Sandiaga Uno (Anies-Sandi) memilih pendekatan ke arah pendidikan yang berkualitas dan tuntas, penyediaan lapangan kerja dan menumbuhkan wira usaha baru melalui program OKE-OCE dan pembinaan UKM.
Sarman menambahkan visi dan misi yang disampaikan cagub dan cawagub DKI belum memuaskan. Menurut dia, semuanya akan terjawab apabila ekonomi Jakarta tumbuh dengan baik. Dia berharap dalam debat berikutnya, materi pertanyaan sudah menyentuh kepada hal-hal teknis.
"Sehingga warga Jakarta dapat lebih mudah mengerti dan mencerna kebijakan yang diambil apabila nantinya dipercaya menjadi gubernur dan wakil gubernur DKI Jakarta, tentu dengan komitmen yang pasti untuk melaksanakannya," ujarnya, Ahad (15/1).
Sarman mengatakan di samping kebijakan ada beberapa isu strategis yang patut mendapat perhatian dari pasangan calon. Misalnya masalah logistik, konsep pengembangan pariwisata Jakarta dan turunannya, iklim investasi, pembinaan dan pemberdayaan usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM), dan pedagang kaki lima (PKL), industri kreatif, masalah perburuhan (UMP) dan pelayanan perizinan dan zonasi usaha.
Ini hal-hal teknis yang seharusnya muncul dalam debat pasangan calon gubernur atau wakil gubernur DKI Jakarta. "Isu ini nyaris tak terdengar padahal masalah ini pasti ditunggu tunggu pelaku usaha dan masyarakat," kata Wakil Ketua Umum Kadin DKI Jakarta ini.