Kamis 12 Jan 2017 09:51 WIB

Polda Metro Siap Kawal Aksi Bela Rakyat 121

Rep: Muhyiddin/ Red: Bayu Hermawan
Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Raden Prabowo Argo Yuwono
Foto: Republika/Rakhmawaty La'lang
Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Raden Prabowo Argo Yuwono

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Polda Metro Jaya siap mengamankan aksi demonstrasi yang akan digelar Badan Eksekutif Mahasiswa Seluruh Indonesia (BEM SI), hari Kamis ini (12/1). Aksi bertajuk 'Bela Rakyat 121' tersebut akan digelar di depan Istana Negara Jalan Merdeka Barat, Jakarta Pusat sekitar pukul 10.00 WIB.

Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Raden Prabowo Argo Yuwono mengatakan pihaknya siap mengawal dan mengamakan mahasiswa yang akan turun kejalan tersebut.

"Demo mulai pukul 10.00 Wib, sesuai aturan sampai jam 18.00 Wib (selesai). Massa yang ikut tercatat berjumlah ribuan (seluruh Indonesia)," ujarnya, Kamis, (12/1)

Aksi 'Bela Rakyat' rencananya akan digelar secara serentak di 19 titik di seluruh Indonesia. Namun khusus di Jakarta, mahasiswa yang tergabung dalam BEM Se-Jabodetabek dan Banten (BSJB) rencananya hanya ada sekitar 500 hingga 700 orang yang akan turun kejalan.

Mereka akan berangkat dari kampus masing-masing dengan menggunakan kendaraan pribadi dan bus yang akan berkumpul di Bundaran Hotel Indonesia (HI) terlebih dahulu sebelum melakukan aksi di depan Istana Negara. Terkait jumlah yang personel yang akan diturunkan, Argo enggan menyebutkan secara rinci. Namun, yang pasti akan disesuaikan dengan jumlah massa yang akan datang.

"Personel yang diturunkan cukup, kita seimbangkan dengan jumlah massa," katanya.

Personel yang dikerahkan untuk mengawal jalannya aksi yang membawa tuntutan untuk menyuarakan rakyat yang kecewa dengan kebijakan pemerintah dalam sektor pangan dan ekonomi tersebut, nantinya akan ditempatkan di  sejumlah titik yang telah disediakan dan difokuskan depan Istana Merdeka.

Mengingat pergerakan massa yang cukup banyak dan diprediksi akan mengganggu pengguna jalan, maka polisi juga akan melakukan pengalihan arus atau rekayasa lalu lintas. Namun, itu hanya bersifat situasional jika memang diperlukan.

"Pengalihan arus melihat perkembangan dilapangan," ucap Argo.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement