Rabu 11 Jan 2017 19:48 WIB

Atasi Kebutuhan Cabai Melalui Mandiri Pulau

Rep: Melisa Riska Putri/ Red: Ilham
Petani memanen cabai rawit.
Foto: Antara/Prasetia Fauzani
Petani memanen cabai rawit.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kementerian Pertanian tahun ini menyiapkan Rp 30 juta per hektare tanaman cabai untuk mendukung mandiri pulau tanaman cabai dan bawang. Namun, Direktur Sayur dan Tanaman Obat Ditjen Hortikultura Kementerian Pertanian, Yanuardi mengatakan, bantuan tersebut untuk mendorong petani di pulau bukan sentra cabai mampu memenuhi kebutuhan pulaunya.

"Dari dana APBN kita kembangkan untuk mandiri pulau" katanya kepada Republika.co.id melalui sambungan telepon, Rabu (11/1).

Ia menjelaskan, selama ini cabai dan bawang banyak berada di pulau Jawa kemudian baru dikirim ke pulau lain seperti Sumatera, Kalimantan, dan pulau lainnya. Dengan mengembangkan pertanaman cabai di seluruh provinsi dan kabupetan diharapkan setiap wilayah tidak lagi bergantung pada Jawa sebagai sentra cabai.

"Kita sudah mulai kembangkan di lokasi masing-masing," lanjut dia. Untuk megantisipasi gagal panen saat musim ekstrem, benih yang dipakai merupakan benih yang tahan pada musim ekstrem.

Menurut Yanuardi, bertani cabai tidak sesulit bawang merah yang setiap hari harus rajin dilihat. Para petani tersebut nantinya akan diberikan Standar Operasional Prosedur (SOP) penanaman cabai dengan didampingi para penyuluh di wilayah tersebut.

"Nggak kita lepas, kita dampingi. Ini supaya mereka bisa berhasil dan berkembang," katanya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement