REPUBLIKA.CO.ID, JAYAPURA -- Tercatatat 24 kampung di empat distrik yang berada di pinggiran Danau Sentani, Kabupaten Jayapura, Papua terendam air luapan danau tersebut.
Kepala BPBD Kabupaten Jayapura Sumartono, Selasa (10/1), mengatakan, meluapnya Danau Sentani dilaporkan sejak akhir Desember 2016 namun yang terparah awal Januari yang mencapai sekitar 50 sentimeter (cm).
"Sebelumnya dilaporkan air danau sempat naik namun hanya sampai mata kaki orang dewasa dan kemudian surut kembali," kata Sumartono seraya menambahkan, akibat curah hujan yang cukup tinggi menyebabkan air masuk dan menggenangi rumah penduduk.
BPBD Kabupaten Jayapura belum mengambil langkah konkret karena masih mendata jumlah keluarga yang menjadi korban meluapnya Danau Sentani, kata Sumartono.
Dikatakan, pendataan masih terus dilakukan petugas sejak Selasa (10/1) dengan menggunakan perahu motor. Namun petugas tidak dapat melanjutkan pendataan akibat gelombang di sekitar danau.
Selain belum mengetahui jumlah kepala keluarga yang terkena musibah juga tidak diketahui berapa besar kerugian yang dialami warga, kata Sumartono.