REPUBLIKA.CO.ID, MALANG -- Sepanjang 2016, kasus narkoba di Kota Malang yang berhasil diungkap Badan Narkotika Nasional (BNN) meningkat jika dibandingkan tahun sebelumnya. Kepala BNN Kota Malang AKBP Bambang Sugiharto mengungkapkan seluruh jenis narkoba meningkat kecuali jenis pil koplo.
Bambang menjelaskan hasil ungkap pada 2016 ditemukan ganja sebanyak sembilan kilogram dari sebelumnya enam kilogram. Temuan sabu-sabu dari 0,5 kilogram menjadi hampir satu kilogram. Pil ekstasi ditemukan 400 butir dari tahun sebelumnya 130 butir.
"Khusus pil koplo mengalami penurunan pada 2016 bisa diungkap 70 ribu butir dari sebelumnya yang mencapai 260 ribuan butir," kata Bambang pada Senin (9/1) di Malang.
Menurutnya peredaran narkoba di Kota Malang dijual dengan pola sel terputus. Pola demikian cukup menyulitkan aparat karena antara penjual dan pembeli tidak saling mengenal. "Akhirnya yang ditemukan adalah penjual di level bawah seperti kurir dan pengedar, penjual yang berada di level atas selaku pengendali sukar terungkap," imbuhnya.
Sementara itu tembakau gorila yang kini sedang marak menurutnya masih belum ditemukan di Malang. Akan tetapi pekan ini BNN Kota Malang akan berkoordinasi dengan Gerakan Nasional Anti Narkoba (Granat) menelusuri keberadaan tembakau gorila.
Langkah ini menyusul terungkapnya penjualan tembakau gorila di kalangan anak sekolah Surabaya. "Dijual dalam bentuk lintingan dicampur tembakau dan cengkeh," ucap Bambang.