Senin 09 Jan 2017 18:05 WIB

Reuters Kabarkan Presiden Jokowi Tegur Panglima TNI Gatot Nurmantyo

Presiden Joko Widodo
Foto:
Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo

Menurut seorang pejabat, Jenderal Gatot tidak secara resmi diberikan teguran. Namun, Jokowi memberikan peringatan saat pertemuan di Istana Bogor. Pejabat senior pemerintah menduga, Gatot mengeksploitasi insiden dengan Australia itu untuk kepentingan ambisi politiknya. "Dia sering tampil di publik dan memberikan pernyataan belakangan ini," ujarnya.

Reuters mengaku sudah mencoba menghubungi Jenderal Gatot. Namun, pihak Panglima mengaku tak mau diwawancara. Juru bicara milier juga belum mau berkomentar soal pertemuan.

Sebelumnya, Penulis buku The Loner: President Yudhoyono's Decade of Trial and Indecision, John McBeth, menyebut bahwa Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo berpaham ultranasionalis. Gatot juga dianggap memiliki ambisi untuk ikut dalam Pilpres 2019.

Hal itu disampaikan John McBeth di salah satu bagian isi tulisan opininya yang dimuat South China Morning Post, Ahad (8/1). Dalam tulisan itu, dia mengungkap judul, "How the Australian SAS Raised the Ghosts of Indonesia's Brutal Past."

Di awal kalimatnya, ia menggambarkan mengenai perselisihan Jakarta-Canberra terkait dengan pelecehan di satu konten materi pelatihan yang dianggap sensitif. Perselisihan itu, kata dia, juga menunjukkan sebagaimana dikutip sumber pemerintahan bahwa Presiden Jokowi tak tahu jika Jenderal Gatot menghentikan semua kerja sama militer dengan Australia.

Menurut dia, setelah berita penghentian tersebut beredar, Menko Polhukam Wiranto justru mengeluarkan pernyataan terburu-buru dengan menyebut hanya kerja program kelas bahasa yang dihentikan. Presiden Jokowi mencoba menenangkan ketegangan dengan mengatakan, hubungan kedua pihak masih dalam posisi baik.

sumber : Reuters
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement