Senin 09 Jan 2017 08:21 WIB

Polisi Buru Sindikat Perampok Bersenjata Api Sekap Warga

Perampok bersenjata, ilustrasi
Perampok bersenjata, ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, PEKANBARU -- Jajaran Kepolisian Resor Indragiri Hulu, Provinsi Riau memburu sindikat perampok bersenjata api yang kembali beraksi di wilayah tersebut, dengan korban satu keluarga disekap.

"Pelaku sempat menembakkan senjata api ke udara dan mengenai kaki korban. Kami masih terus mencoba identifikasi dan mengejar pelaku," kata Kepala Polres Indragiri Hulu AKBP Abbas Basuni, di Pekanbaru, Ahad malam (8/1).

Abbas menuturkan peristiwa perampokan itu terjadi di Desa Tanjung Beludu, Kecamatan Kelayang, Indragiri Hulu pada Ahad dini hari sekitar pukul 02.00 WIB. Perampokan yang diduga dilakukan oleh lima orang berpenutup wajah itu, menimpa keluarga Wahyudi (45 tahun) dan istrinya Sumarni (40).

Menurut keterangan polisi, perampokan itu terjadi saat sepasang suami istri itu sedang terlelap tidur. Tiba-tiba, korban Wahyudi mendengar ada seseorang yang membuka jendela.

Ketika diperiksa, korban melihat lima orang telah masuk ke dalam rumah. Selain membawa senjata api, mereka juga membawa senjata berupa linggis.

Wahyudi sempat berusaha melarikan diri ke arah dapur dan mengunci pintu dapur serta naik ke atas plafon. Namun usahanya sia-sia saat pelaku menjebol pintu dan melihat kaki Wahyudi saat akan naik ke plafon.

"Saat peristiwa itu, pelaku menembak kaki korban dan mengenai jari jempolnya. Proyektil dan selongsong peluru kami temukan di tempat kejadian perkara," ujarnya.

Pelaku lantas menyuruh korban turun dan mengancam membunuh dia serta istrinya jika tidak menunjukkan di mana hartanya disimpan.  "Dalam aksinya pelaku membawa kabur uang senilai Rp120 juta dan perhiasan emas senilai Rp10 juta. Selain itu, pelaku juga membawa kabur receiver CCTV," katanya.

Kasus perampokan itu masih ditangani Polres Indragiri Hulu. Ia memastikan anggotanya telah disebar untuk melacak keberadaan pelaku.

Kasus perampokan di Indragiri Hulu bukan yang pertama kali terjadi. Setidaknya dalam dua bulan terakhir, dua kali terjadi perampokan bersenjata api.

Pada Desember 2016, perampok bersenjata api menjarah toko emas hingga menyebabkan kerugian Rp350 juta. Hingga kini polisi masih terus berupaya mengungkap kasus tersebut.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement