Ahad 08 Jan 2017 21:31 WIB

Prabowo: Rakyat Indonesia Dianggap Bodoh oleh Bangsa Asing

Rep: Ali Mansur/ Red: Nur Aini
 Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra Prabowo Subianto menyalami kader saat mengikuti Rapat Kader dengan tema Gerindra DKI Jakarta siap memenangkan Pilkada DKI Jakarta 2017 dan Pilpres 2019 di JIEXPO Kemayoran, Jakarta, Ahad (8/1).
Foto: Republika/Raisan Al Farisi
Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra Prabowo Subianto menyalami kader saat mengikuti Rapat Kader dengan tema Gerindra DKI Jakarta siap memenangkan Pilkada DKI Jakarta 2017 dan Pilpres 2019 di JIEXPO Kemayoran, Jakarta, Ahad (8/1).

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Ketua Umum Partai Gerindra, Prabowo Subianto mengatakan bangsa asing kerap menghina dan menganggap bangsa Indonesia bisa dibodoh-bodohi. Bahkan tidak cukup menghina rakyat Indonesia, tapi  bangsa asing lain juga kerap menghina para pemimpin di Indonesia. Menurutnya, bangsa asing menganggap pemimpin di Indonesia bisa dibohongi dan dibeli. Ia menilai kondisi ini sangat tidak baik untuk bangsa Indonesia dan juga generasinya.

"Rakyat kita, rakyat Indonesia dianggap bodoh, dianggap bisa dibohongi. Bangsa Indonesia, termasuk tidak hanya rakyatnya tetapi pemimpinnya. Pemimpin-pemimpin Indonesia dianggap, dinilai bisa dibeli saudara sekalian," kata Prabowo di sela-sela rapat akbar Partai Gerindra, di JIexpo Hall D2, Kemayoran, Jakarta, Ahad (8/12).

Maka dari itu, untuk menegakkan kembali martabat bangsa, dia meminta para kader Partai Gerindra untuk berjuang keras mengembalikan harga diri bangsa Indonesia yang diinjak-injak oleh bangsa asing. Namun Prabowo enggan ajakannya untuk mengembalikan harga diri bangsa itu disebut makar. Sebab menurutnya perjuangan Partai Gerindra selalu di atas Undang-Undang Dasar (UUD) 1945. Dia mengatakan Gerindra tidak akan pernah setuju bangsa asing mencampuri apalagi mengakali UUD 1945.

"Gerindra selalu berjuang di atas UUD 45, tapi bukan UUD yang diakal-akalin oleh bangsa lain," kata Prabowo.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement