Sabtu 07 Jan 2017 05:33 WIB

Understanding GAP Kemenkeu vs JP Morgan

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati memberi Kuliah Umum di Universitas Syiah Kuala (Unsyiah), Banda Aceh, Kamis (5/1).
Foto: Republika/Wihdan
Presiden Joko Widodo (kiri) menunggang kuda Salero milik Ketua Umum Gerindra Prabowo Subianto di kediaman Prabowo, Padepokan Garuda Yaksa, Hambalang, Jawa Barat, Senin (31/10). (Republika/Wihdan)

Ketiga, sebetulnya JPM melakukan risetnya secara rutin dan hasilnya mengenai Indonesia juga naik- turun. Dlm bulan Maret 2016 JPM justru menaikkan rating Indonesia dari netral menjadi overweight karena melihat ke depannya Indonesia akan diuntungkan oleh perkembangan di emerging market dan turunnya suku bunga bank sehingga earning per share akan naik.

Tetapi pada bulan April 2016 JPM merekomendasikan underweight untuk investasi di sektor perbankan di Indonesia sehingga harga saham perbankan di BEI turun cukup drastis. Atas kedua hasil riset diatas pemerintah tidak bereaksi seperti halnya atas riset JPM Nop 2016.

Memang dalam alam kebebasan seperti sekarang ini, para pembaca riset, surveyi, opini dan lainnyal perlu cerdas dan kritis karena pemelintiran atau penyulapan biasa terjadi.

Misalnya tulisan David Tweed 29 Des 2016 di Bloomberg yang hanya mengulas singkatp dan ringan perubahan kurs dan pertumbuhan ekonomi di 8 negara Asia dalam tahun 2016 bisa tiba tiba dimunculkan menjadi berita Jokowi pemimpin terbaik se Asia dan Australia.

Hal yg sama sering dinikmati para ekonom pejabat tinggi  di Indonesia  yg tanpa kejelasan asal usul dan juntrungannya tiba tiba di nobatkan dengan berbagai predikat terbaik se Asia atau Asean, dan lainnya Praktik-praktik seperti ini biasanya sebagai bagian dari ‘take and give’ dengan pasar atau pelaku pasar. Dan ini bisa terjadi bila penguasa terlalu dekat atau mesra dg pelaku pasar.

Di lain pihak, bila tiba tiba terjadi kesalah pahaman atau benturan kepentingan, bisa menimbulkan luka yg mendalam. Jadi kata kuncinya adalah kedua belah pihak harus srlalu menjaga jarak yang pas.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement