REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Puncak musim penghujan di wilayah DI Yogyakarta (DIY) dan sekitarnya diperkirakan akan terjadi pada akhir Januari hingga pertengahan Februari 2017 mendatang. Kepala Stasiun Klimatologi, Badan Metereologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Yogyakarta Joko Budiono mengatakan meski musim hujan namun beberapa hari terakhir curah hujan di wilayah DIY dan sekitarnya agak berkurang. Bahkan suhu udara pada siang hari seringkali panas menyengat antara 30 hingga 32,8 derajat Celsius. "Kondisi ini normal meski dimusim penghujan," ujarnya, Rabu (4/1).
Berkurangnya curah hujan beberapa hari terakhir menurut Joko akibat pola angin yang agak berubah sehingga pembentukan awan dengan uap air yang tinggi agak berkurang. Kandungan uap air di atas wilayah DIY beberapa hari terakhir hanya berkisar antara 60 hingga 70 persen.
Hal inilah yang menyebabkan intensitas hujan berkurang dan udara lebih panas. "Ini akibat perubahan dinamika atmosfir yang sifatnya sesaat, namun normal karena dinamika atmosfir selalu bergerak," ujarnya.
Kondisi ini menurut Joko, akan berubah kembali dua atau tiga hari ke depan. Intensitas hujan akan semakin tinggi mendekati puncak musim penghujan pada akhir Januari mendatang. Meski begitu intensitas hujan masih masuk kategori ringan dan sedang.
Sementara intensitas hujan cukup tinggi akan banyak terjadi di wilayah Yogya bagian Utara. Mendekati puncak musim hujan sendiri BMKG menghimbau kepada masyarakat untuk tetap waspada dan berhati-hati terhadap ancaman bahaya banjir, longsor, jalan licijn, genangan dan pohon tumbang.
BMKG sendiri membuka layanan call center 24 jam untuk mengetahui perkiraan cuaca dengan nomor (0274) 2880151. Layanan tersebut juga bisa diakses masyarakat umum.