REPUBLIKA.CO.ID, SLEMAN – Pencairan dana desa tahun ini akan berlangsung dengan mekanisme yang hampir sama dengan tahun lalu. Sekretaris Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa Sleman, Mardiyana mengatakan, berdasarkan juklak dan juknis, pencairannya akan dilakukan pada April mendatang.
"Berdasarkan aturanya, dana desa tetap turun dua tahap. Pertama April dan kedua Agustus. Tahap pertama 60 persen dan tahap kedua 40 persen," paparnya, Rabu (4/1). Mardiana mengatakan, pemerintah pusat tidak melakukan perubahan mekanisme pencairan seperti yang diterapkan tahun lalu.
Sedanngkan pencairan dua tahap dilakukan agar serapan dana desa lebih tinggi. Tahun ini, total dana desa yang dialokasikan untuk Kabupaten Sleman mencapai Rp 80,5 miliar. Anggaran tersebut lebih tinggi Rp 17 miliar dari tahun lalu yang hanya mencapai Rp 63 miliar.
Dana tersebut akan diserahkan pada 86 desa di kabupaten Sleman. "Jika tahun lalu masing-masing Pemdes menerima sekitar Rp 700 hingga Rp 800 juta, tahun ini jumlahnya mencapai Rp 1 miliar masing-masing Pemdes," kata Mardiyana.
Ia mengatakan, penggunaan dana desa diserahkan sepenuhnya kepada masing-masing Pemdes. Sebab kebutuhan di masing-masing desa berbeda. Penggunaan dana desa sendiri tergantung pada hal apa yang masih dibutuhkan oleh desa.
Di sisi lain, Wakil Bupati Sleman, Sri Muslimatun berharap agar Pemdes meningkatkan transparansi terkait pengelolaan Dana Desa. Pemdes juga diharapkan dapat meningkatkan kapasitas SDM-nya secara berkesinambungan untuk membangun desa.
Muslimatun sendiri menilai, sejak adanya dana desa, seluruh desa di Sleman mengalami peningkatan infrastruktur. "Pemdes banyak melakukan pembangunan jalan, jembatan, irigasi tersier serta pembangunan infrastruktur lain," katanya.
Ikuti Whatsapp Channel Republika
