Selasa 03 Jan 2017 18:52 WIB

Purwakarta Belum Bebas Virus AI

Rep: Ita Nina Winarsih/ Red: Andi Nur Aminah
Ilustrasi flu burung.
Foto: Republika/Mardiah
Ilustrasi flu burung.

REPUBLIKA.CO.ID, PURWAKARTA -- Dinas Perikanan dan Peternakan Kabupaten Purwakarta, melansir, wilayah ini belum bebas dari virus H5N1 atau avian influenza (AI). Pasalnya, selama 2016 kemarin kasus kematian unggas mengalami peningkatan dari 2015. Ada empat kasus kematian unggas yang terjadi selama tahun kemarin.

Kasi Kesehatan Hewan Dinas Perikanan dan Peternakan Kabupaten Purwakarta, Oti Nurhayati, mengatakan, dari empat kasus itu, unggas yang matinya mencapai 1.226 ekor. Terdiri dari, 1.100 ekor burung puyuh, 56 ekor ayam kampung, serta 70 ekor entok. "Sedangkan AI selama 2015 hanya satu kasus, dengan kematian unggasnya 400 ekor ayam," ujar Oti, kepada Republika.co.id, Selasa (3/1).

Banyaknya unggas yang mati selama 2016 ini, Oti mengatakan disebabkan oleh cuaca ekstrim. Mengingat, sepanjang tahun kemarin curah hujan yang turun sangat lama. Musim kemarau pun kategorinya basah. Sebab, masih banyak hujan.

Dengan kondisi ini, virus AI itu sangat mudah berkembang biak. Lalu, menyerang hewan unggas tersebut. Bahkan, penyerangannya semakin sporadis. Yaitu, menyerang burung puyuh serta entok. Padahal, tahun-tahun sebelumnya virus ini hanya menyerang ayam kampung. "Makanya, Purwakarta belum bebas dari virus AI," ujarnya.

Untuk pencegahannya, lanjut Oti, pihaknya terus-terusan melakukan vaksinasi. Dalam setahun, pemberian vaksinasi ini dilakukan sebanyak tiga kali. Yakni, setiap empat bulan sekali.

Adapun daerah sasaran utamanya, yakni wilayah yang terdapat kasus kematian unggas masal. Serta, wilayah yang ada industri peternakan ayam. Seperti di Kecamatan Darangdan, Bojong, Wanayasa dan Kiara Pedes.

Alasan wilayah ini jadi prioritas vaksinasi, lanjutnya, dikarenakan potensi penyebaran virusnya tinggi. Mengingat, peternakan yang berbasis industri ini setiap hari menghasilkan unggas. "Jadi, diduga virus dari lingkungan peternakan itu bisa menyerang wilayah di sekitarnya," ujarnya.

Sementara itu, Kepala Dinas Perikanan dan Peternakan Kabupaten Purwakarta, Sri Wuryasturati, mengatakan, virus AI ini sulit untuk dimusnahkan. Adapun pemberian vaksinasi, sifatnya hanya melumpuhkan saja. "Makanya, kita selalu siaga vaksin jika terjadi kasus kematian unggas massal," ujarnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement