Selasa 03 Jan 2017 16:10 WIB

Polisi Identifikasi Korban Zahro Express Lewat Foto Perhiasan

Rep: Muhyiddin/ Red: Bayu Hermawan
Keluarga korban Kapal Zahro Ekspress Dewi melihat peti jeanazah sesaat sebelum serah terima jenazah dari Kepala kepolisian Daerah Metro Jaya, Irjen Muhammad Iriawan di RS Polri Sukanto, Kramatjati, Jakarta, Senin (2/1).
Foto: Republika/Rakhmawaty La'lang
Keluarga korban Kapal Zahro Ekspress Dewi melihat peti jeanazah sesaat sebelum serah terima jenazah dari Kepala kepolisian Daerah Metro Jaya, Irjen Muhammad Iriawan di RS Polri Sukanto, Kramatjati, Jakarta, Senin (2/1).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pihak kepolisian terus melakukan proses identifikasi terhadap korban Kapal Zahro Express yang terbakar di perairan Pulau Seribu pada Ahad (1/1) kemarin. Untuk mempercepat proses tersebut, polisi mengeluarkan foto ante mortem atau data-data fisik khas korban sebelum meninggal.

Berdasarkan pantauan Republika.co.id, tampak keluarga korban memeriksa foto-foto potongan pakaian yang terbakar dan juga perhiasan yang terakhir dikenakan korban, seperti jam tangan, cincin mas, anting, gelang, dan lain-lain.

"Itu barang dari korban yang kenakan. Kita berharap keluarga mengenali barang korban," ujar Humas Rumah Sakit Polri, Kombes Luh Ike Kristiani kepada wartawan di Posko ante mortem RS Polri, Jakarta Timur, Selasa (3/1).

Tim identifikasi berharap melalui foto-foto yang dipajang tersebut keluarga korban dapat mengenali korban. Namun, sejauh ini keluarga korban yang datang ke rumah sakit tersebut belum ada yang menemukan keluarganya.

"Mungkin bisa disampaikan ke keluarga korban, kita sudah menediakan foto-foto yang melekat ditubuh korban. Mudah-mudahan ini membantu menemukan korban," katanya.

Sampai saat ini masih ada 17 korban yang belum teridentifikasi di RS Polri, sedangkan lima korban lainnya sudah teridentifikasi dan sudah dibawa pulang keluarganya.

"Hari ini masih proses, kemarin masih lima. Sekarang masih berlanjut, dengan foto yang melekat bisa lebih cepat," ucapnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement