REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Dirjen Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Kementerian Kesehatan (Kemenkes), Muhammad Subuh, meminta masyarakat Indonesia waspada terhadap potensi penularan virus flu burung H7N9. Menurutnya, warga Indonesia tetap berpeluang tertular virus tersebut.
"Peluang penularan ke Indonesia tetap ada. Khususnya melalui medium individu yang baru melakukan perjalanan ke China atau lewat unggas. Masyarakat kami imbau mewaspadai penularan virus ini," ujar Subuh ketika dikonfirmasi Republika.co.id, Selasa (2/1).
Hingga saat ini, Kemenkes belum mendapat laporan individu yang tertular virus H7N9. Kemenkes pun belum melakukan koordinasi dengan pihak - pihak terkait untuk melakukan travel warning ke China.
"Upaya kami adalah pencegahan, yakni lewat travel advice. Kami menyarankan masyarakat yang bepergian ke China lebih berhati-hati," lanjut dia.
Masyarakat diminta menjaga kesehatan dan mengontrol kondisi badan saat kembali ke Indonesia. Kemenkes pun kini sudah memberikan informasi terkait H7N9 kepada sejumlah otoritas bandara dan pelabuhan.
Cina Catat Kasus Baru Flu Burung pada Manusia
Warga yang baru kembali dari Cina disarankan melakukan cek kondisi kesehatan setelah mendarat atau setelah beberapa hari berada di Indonesia. Menurut Subuh, masyarakat diminta segera memeriksakan kesehatan jika merasakan gejala penularan virus flu burung setelah kembali dari perjalanan ke luar negeri.
"Jika merasakan demam tinggi, batuk dan sesak nafas, sebaiknya segera berkonsultasi dengan tenaga kesehatan," tegasnya.
Dia menambahkan, penularan virus H7N9 dapat terjadi melalui sesama manusia maupun melalui unggas. Pihaknya menyarankan masyarakat untuk lebih menjaga kebersihan badan dan mencuci tangan setelah bersentuhan dengan unggas.
Virus H7N9 merupakan subtipe virus Influenza A H5N1. Menurut Subuh, virus ini dapat menyebabkan kematian pada manusia. Sebelumnya, otoritas kesehatan Provinsi Jiangxi, Cina Selatan mengonfirmasi kasus baru virus flu burung H7N9 pada manusia. Berdasarkan laporan kantor berita Xinhua, pria berusia 53 tahun itu masih dalam kondisi kritis dan tengah dirawat di rumah sakit di ibu kota provinsi, Nanchang.