Senin 02 Jan 2017 09:36 WIB

Tahun Baru Wisatawan Menyemut di Gunung Bromo

Rep: Christiyaningsih/ Red: Angga Indrawan
Gunung Bromo (Ilustrasi)
Gunung Bromo (Ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, MALANG -- Libur tahun baru 2017 yang dilanjutkan cuti bersama pada Senin (2/1) membuat masyarakat berbondong-bondong mengunjungi tempat wisata. Gunung Bromo yang menjadi salah satu destinasi wisata favorit Jawa Timur tak luput dari serbuan wisatawan.

Sejak Sabtu (31/12) pelancong dari berbagai daerah mendatangi objek yang termasuk wisata unggulan tanah air tersebut. Pada Sabtu (31/12) malam sampai Ahad (1/1) dini hari ratusan jeep yang mengangkut wisatawan antre berjajar menuju Penanjakan 1 Gunung Bromo. Mereka semua memiliki tujuan sama yakni melihat matahari terbit (sunrise) pertama di 2017.

Seorang wisatawan bernama Yusuf Ardianto mengatakan ia sengaja datang karena ingin melihat keindahan sunrise di Gunung Bromo. Pria yang tinggal di Jakarta Pusat ini mengaku belum pernah datang ke Gunung Bromo. "Saya sudah melihat foto-foto sunrise di sini dari internet dan sangat bagus, makanya ingin melihatnya langsung pas hari pertama 2017," kata Yusuf kepada Republika, Senin (1/1).

Sementara itu Sony Hermawan, pengelola agen wisata Starlines Holiday mengaku pihaknya kebanjiran order saat libur akhir tahun. Padahal, harga yang diterapkan mengalami kenaikan dibanding hari biasa. Pada hari biasa ia mematok harga Rp 300 ribu per orang untuk wisata berkeliling Bromo menggunakan jeep. Pada libur akhir tahun ini ia menarik tarif Rp 400 ribu per orang. Enam jeep miliknya laris disewa wisatawan.

Namun sayangnya pada malam tahun baru jeep-jeepnya tidak bisa naik ke Penanjakan karena jalan menuju ke sana macet. "Daripada nanti tidak dapat apa-apa dan wisatawan yang kami bawa cuma menghirup asap knalpot jadi tujuan dialihkan," jelas Sony. Puluhan wisatawan pun ia ajak untuk melihat matahari terbit dari kawah Gunung Bromo. Setelah agak siang, mereka baru diajak menuju Penanjakan 1.

 

Pemandangan mengular juga terlihat di pintu masuk Taman Nasional Bromo Tengger Semeru. Pengunjung yang masuk dari arah Kecamatan Poncokusumo, Kabupaten Malang nampak mengantre di depan pintu masuk. Antrean kendaraan sangat panjang hingga mencapai ratusan meter.

Sebelumnya Kepala Humas Balai Besar Taman Nasional Bromo Tengger Semeru, Antong Hartadi, memperkirakan pada pekan terkahir 2016 dan awal 2017 jumlah wisatawan bisa menyentuh angka 50 ribu orang. "Libur akhir tahun terjadi peningkatan pengunjung, kami prediksi selama 10 hari terakhir sampai tahun baru jumlah pengunjung mencapai 50 ribu sampai 60 ribu orang," katanya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement