REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pelaksana tugas (Plt) Gubernur DKI Jakarta, Sumarsono, memastikan jumlah penumpang yang diangkut Kapal Zahro Express tidak melebihi kapasitas yang telah ditentukan ketika kebakaran terjadi. Kapal itu diketahui memiliki kapasitas 285 orang. Sementara, saat kecelakaan terjadi, jumlah penumpangnya tercatat sebanyak 238 orang.
Kapal Zahro Express sebelumnya dilaporkan terbakar di perairan Teluk Jakarta, Ahad (1/1) pukul 09.00 WIB. Kecelakaan terjadi tatkala kapal itu sedang dalam perjalanan mengangkut ratusan wisatawan menuju Pulau Tidung, Kabupaten Kepulauan Seribu, Jakarta.
"Jadi, (yang menumpang di kapal itu) sebenarnya masih dalam kapasitas," ujar Sumarsono kepada wartawan, usai mengunjungi korban insiden Kapal Zahro Express yang dirawat di RS Atmajaya, Jakarta Utara, Ahad (1/1) sore.
Berdasarkan informasi yang diterima Pemprov DKI, kata dia, jumlah jaket pelampung yang disediakan oleh pengelola kapal tersebut ternyata hanya 100 buah. Akibatnya, tidak semua penumpang yang kebagian jaket pelampung saat mereka berusaha menyelamatkan diri dari insiden tersebut, pagi tadi.
"Saya tidak tahu apakah kesalahan (kekurangan pelampung) ini disengaja atau tidak. Tapi yang jelas, masalah ini masih sedang kami selidiki," tutur Soni, sapaan Sumarsono.