REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kepala Sub Bidang Peringatan Dini Iklim Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG), Dadang Misbahudin, mengatakan, curah hujan di beberapa kawasan Indonesia diperkirakan berkurang selama enam bulan mendatang. Beberapa wilayah diminta mewaspadai kebakaran hutan dan lahan (karhutla) yang berpotensi terjadi.
Menurut Dadang, menurunnya curah hujan disebabkan kondisi La Nina yang normal. Kondisi ini tidak memberi pengaruh terhadap musim hujan.
"Musim hujan diprediksi berlangsung normal. Namun, ada kecenderungan curah hujan lebih rendah jika dibandingkan kondisi normal," ujar Dadang ketika dikonfirmasi Republika, Ahad (1/1).
Curah hujan di bawah normal ini diperkirakan terjadi di Sumatera, Kalimantan dan Jawa. Adapun puncak hujan dalam enam bulan mendatang diperkirakan terjadi pada Januari - Februari.
"Curah hujan pada enam bulan mendatang diperkirakan berada di bawah curah hujan normal selama 30 tahun terakhir. Karena itu, beberapa wilayah yang rawan terjadi karhutla sebaiknya tetap waspada dengan kondisi ini," lanjut dia.
Dadang menyebut Riau, Jambi, Kalimantan Barat dan bagian selatan Kalimantan Tengah paling rawan mengalami karhutla. "Antisipasi karhutla sebaiknya sudah mulai dilakukan," tegasnya.
Terkait pengaruh El Nino terhadap musim kemarau, pihaknya belum dapat memberikan prediksi. Dia hanya menyatakan, kondisi El Nino maupun La Nina diprediksi normal selama 2017.
Sebelumnya, Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) pun menyebut karhutla tetap berpotensi terjadi pada 2017. Karhutla diperkirakan masih berpeluang terjadi di Riau, Jambi, Sumatera Selatan, Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah dan Kalimantan Selatan.