REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Pemerintah Kota (Pemkot) Bandung berprinsip memberikan solusi dalam melakukan penataan Pedagang Kaki Lima (PKL) Kota Bandung. Wali Kota Bandung M Ridwan Kamil mengatakan, dengan prinsip tersebut pemerintah Kota Bandung tidak serta merta menertibkan PKL tanpa mencarikan tempat pengganti. Setelah menertibkan PKL di Kosambi, Pemkot Bandung menargetkan bisa menertibkan PKL di Cicadas.
"Kami tidak akan merelokasi tanpa solusi. Itu sudah prinsip. Semua yang kami relokasi kami beri solusi," ujar Ridwan Kamil yang akrab disapa Emil.
Pada kesempatan tersebut, Emil bersama Wakil Wali Kota Bandung sekaligus Ketua Satgas Peneritiban PKL, Oded M Danial meresmikan tempat relokasi eks PKL Jalan Ahmad Yani ke Pasar Kosambi Kota Bandung. Para PKL tersebut ditempatkan di sejumlah lokasi, seperti area parkir, di dalam pasar, dan area basement Masjid At-Taubah Pasar Kosambi.
Emil berharap, dengan penataan ini, Pasar Kosambi bisa menjadi destinasi belanja favorit baru di Kota Bandung. Karena, pasar-pasar di Kota Bandung, nantinya harus menjadi lokasi yang nyaman dan bersih untuk berbelanja. Sehingga, bisa lebih banyak mengundang orang untuk datang.
"Ciri kesuksesan PKL itu kalau masyarakat menengah atas bisa ke sini. Kalau menengah atas bisa pindah baru juara," katanya.
Sementara menurut Wakil Wali Kota Bandung Oded M Danial, dengan prinsip menemukan solusi, pihaknya saat ini tengah berproses untuk menertibkan titik-titik PKL lainnya. Target penertiban lainnya, adalah PKL di wilayah Cicadas.
"Cicadas itu belum karena tempat relokasinya masih kita persiapkan," ucap Oded.
PKL yang terdata di Jalan Ahmad Yani, terdapat 134 pedagang yang berjualan di waktu pagi, 112 pedagang siang hari, dan 11 pedagang malam hari. Saat ini, strategi yang akan dilakukan oleh PD Pasar Bermartabat Kota Bandung antara lain dengan mengatur shift berdagang.
Para pedagang subuh akan beroperasi mulai pukul 03.00 sampai 08.00. Di waktu ini, Pasar Kosambi bisa menampung 110 pedagang. Selebihnya, akan ditempatkan di lahan-lahan luar yang tersedia.
Sementara itu, shift siang hari akan dimulai pukul 08.00 sampai pukul 17.00. Di sesi ini, sudah ada 60 pedagang yang mendaftar, terdiri dari pedagang pakaian, kelontong, pigura, dan atribut militer. Sedangkan di malam hari mulai pukul 17.00 sampai pukul 00.00 akan diisi oleh pedagang kuliner.
Menurut Direktur PD Pasar Bermartabat, Ervan Maksum, di malam hari, Kosambi akan dihidupkan dengan tenda yang sudah distandardisasi. Sehingga tertata di dalam Kosambi.
"Dengan demikian, pasar Kosambi ini akan menjadi kawasan 24 jam yang utilisasinya penuh," katanya.
Ervan mengatakan, pasar Kosambi ini sedang di desain untuk bisa menghadirkan lokasi belanja yang representatif dan menarik juga untuk kalangan menengah ke atas. Ia pun, mendesain pasar Kosambi menjadi ruang publik untuk semua orang berkreasi.
"Sehingga tempat ini akan merubah seolah-olah dari pedagang kaki lima jadi pedagang bintang lima," katanya.