REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kadiv Humas Mabes Polri, Irjen Boy Rafli Amar mengungkapkan alasan para pelaku perampokan menyekap korbannya di Jalan Pulomas nomor 7A, Pulogadung, Jakarta Timur. Menurut dia, para pelaku menyekap kesebelas korbannya agar dapat leluasa melarikan diri.
"Tentu dia ingin agar proses melarikan diri bisa selamat. Kalau dilihat dari hubungan berangkat dari TKP, tanpa diketahui orang," ujar Boy kepada wartawan saat mengunjungi korban di Rumah Sakit Kartika Pulomas, Jakarta Timur, Sabtu (31/12).
Boy mengatakan, motif pembunuhan sadis tersebut masih murni perampokan. Namun, kata dia, pihaknya tetap akan mencari petunjuk adanya motif lain dengan menyertakan bukti yang cukup.
"Jadi kita tidak akan berhenti. Tapi kesimpulan sementara jauh ini berkaitan dengan tindak pidana perampokan, apakah ada motif terselubung di balik semua itu," ucapnya.
Seperti diketahui, para perampok tersebut menyekap 11 korban di sebuah kamar mandi berukuran 1,5 x 1,5 meter, termasuk pemilik rumah Dodi Triono (59). Enam orang tewas lantaran kehabisan oksigen.
"Perampokan ditindaklanjuti dengan penyekapan yang mengakibatkan para korban yang ditempatkan di sebuah tempat tidak layak. Nanti tentu ada persangkaan-persangkaan di samping pencurian kekerasan," kata Boy.