Rabu 28 Dec 2016 15:58 WIB

Anjing Pelacak Kehilangan Jejak Pelaku Pembunuhan Pulomas

Rep: Mabruroh/ Red: Nur Aini
  Petugas membawa kantong jenazah korban kasus pembunuhan di Perumahan Pulomas, Pulogadung, Jakarta Timur, Selasa (27/12).
Foto: Republika/Raisan Al Farisi
Petugas membawa kantong jenazah korban kasus pembunuhan di Perumahan Pulomas, Pulogadung, Jakarta Timur, Selasa (27/12).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Raden Prabowo Argo Yuwono mengatakan anjing pelacak kehilangan jejak pelaku perampokan dan pembunuhan di sebuah rumah di jalan Pulomas Utara, Pulogadung, Jakarta Timur, Selasa (27/12).

Anjing pelacak kata Argo memang dikerahkan oleh penyidik untuk mencari jejak pelaku yang terekam dalam CCTV. Anjing tersebut mengendus jejak-jejak pelaku hanya seputar rumah dan di depan rumah korban.

Setelah itu, kata Argo, anjing pelacak tersebut kehilangan jejak dan hanya memutar-mutar di depan rumah. Sehingga penyidik menduga bahwa pelaku kabur menggunakan kendaraan bermotor.

"Jadi anjing ini untuk di rumah, setelah di luar tidak ada jejak lagi jadi kemungkinan memakai kendaraan," kata Argo di Mapolda Metro Jaya, Jakarta, Rabu (28/12).

Anjing itu, kata dia, memang sempat berlari ke sebuah kampus di kawasan Jakarta Timur. Namun Argo tidak menduga-duga apakah pelaku sempat singgah di kampus tersebut atau tidak. "Nanti dicari lagi," kata dia.

Di dalam rumah tersebut ditemukan ada enam orang yang tewas karena terkurung di dalam kamar mandi. Enam orang ini di antaranya Dody Triyono, Diona Arika Andra (16 tahun), Dianita Gemma Dzalfayla (9 tahun), Amel (teman anak korban), Yanto, dan Tasrok (sopir). Sedangkan lima orang lainnya yakni Emi, Zanette Kalila, Santi, dan dua pembantu rumah tangga Fitriani dan Windy masih menjalani pemeriksaan di ruang sakit.

Baca juga:   Korban Pembunuhan Pulomas Ulang Tahun, Ini Permintaan Terakhirnya

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement