Rabu 28 Dec 2016 13:21 WIB

Gerindra Diisukan Masuk Kabinet, Ini Kata Istana

Rep: Halimatus Sa'diyah/ Red: Bayu Hermawan
Staff Khusus Presiden Bidang Komunikasi Johan Budi mendatangi Gedung KPK, Jakarta, Jumat (11/11).
Foto: Republika/ Wihdan
Staff Khusus Presiden Bidang Komunikasi Johan Budi mendatangi Gedung KPK, Jakarta, Jumat (11/11).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Isu perombakan kabinet kembali berhembus. Kali ini, Partai Gerindra diisukan akan mendapat jatah dalam Kabinet Kerja. Menanggapi isu tersebut, Staf Khusus Presiden bidang Komunikasi Johan Budi Sapto Pribowo menyebut bahwa Presiden Jokowi belum pernah menyebut-nyebut soal rencana untuk kembali melakukan reshuffle.

"Saya sendiri belum pernah mendengar secara langsung dari presiden soal ada rencana reshuffle lagi," ujarnya, di Istana Kepresidenan Jakarta, Rabu (28/12).

Ia kemudian menegaskan bahwa mengganti jabatan menteri atau ketua lembaga merupakan hak prerogatif Presiden.  Jokowi sendiri sudah dua kali melakukan perombakan kabinet selama masa jabatannya. Perombakan kabinet jilid pertama ia lakukan pada Agustus 2015.

Belum genap setahun berselang, Jokowi kembali melakukan reshuffle. Perombakan kabinet jilid dua ia lakukan pada Juli 2016 lalu. Perombakan formasi di kabinet tersebut terjadi setelah PAN dan Partai Golkar resmi mendukung pemerintahan Jokowi-JK.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement