Rabu 28 Dec 2016 06:42 WIB

Jumlah RTLH di Banjarnegara Masih 52.981 Unit

Rep: Eko Widiyatno/ Red: Angga Indrawan
Rumah Tidak Layak Huni
Rumah Tidak Layak Huni

REPUBLIKA.CO.ID, BANJARNEGARA -- Jumah rumah tidak layak huni (RTLH) di Kabupaten Banjarnegara, masih cukup besar. Kepala Bappeda Banjarnegara Mulyanto, menyebutkan berdasarkan data terpadu BPS tahun 2015 jumlah RTLH di Banjarnegara tercatat sebanyak 52.981 unit.

"Dari jumlah itu, sebanyak 3.749 unit RTLH masuk dalam kategori prioritas I yang harus segara direhab mengingat kondisinya yang memprihatinkan," jelasnya, Selasa (27/12). Rumah-rumah tidak layak huni yang masuk prioritas I ini, tersebar di 19 desa di 6 Kecamatan antara lain Kecamatan Karangkobar, Wanayasa, Pejawaran, Punggelan, Kalibening dan Pagentan. 

Sejalan dengan program rehab yang sudah dilaksanakan, dia menyebutkan, jumlah RTLH sesuai data BPS tahun 2015, sudah berkurang mengingat beberapa program kegiatan pronangkis (Program Penanggulangan Kemiskinan) yang dilaksanakan di KPMD dan SKPD lain.

"Data yang kami miliki, sejak 2008 sampai dengan tahun 2016, ada 3.365 unit RTLH yang telah direhab. Program rehab RTLH tersebut, antara lain sebanyak 180 unit dibiayai APBD Provinsi Jateng dan 3.185 unit dibiayai APBD Kabupaten," katanya.

Kepala Kantor Pemberdayaan Masyarakat Desa (KPMD) Imam Purwadi, menambahkan Bupati dan DPRD juga telah mengambil kebijakan bahwa penanganan RTLH juga harus ditangani pemerintah desa melalui APBDes. "Diharapkan setiap desa bisa menganggarkan program rehab RTLH sebanyak 10 unit rumah per tahun. Bila ini bisa dilaksanakan, maka jumlah RTLH yang tertangani bisa mencapai 2.660 unit rumah per tahun," katanya.

Imam juga menambahkan, khusus kegiatan rehab RTLH yang ditangani KPMD, pada tahun 2015 terdapat 250 RTLH yang tertangani. Dan pada tahun 2016, ada 1250 RTLH yang tertangani. Pembiayaannya berasal dari APBD Murni dan APBD Perubahan 2016.

"Pada tahun 2017, dalam APBD Banjarnegara telah dialokasikan anggaran senilai Rp 4 miliar untuk penanganan RTLH prioritas I. Selain bersumber dari APBD, juga ada Dana Alokasi Khusus dari pemerintah pusat untuk rehab 385 unit rumah dan dari APBD Provinsi Jateng sebanyak 1.160 unit rumah," jelasnya.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement