REPUBLIKA.CO.ID, PURWEREJO -- Ketua MPR, Zulkifli Hasan, mengapresiasi pernyataan Presiden Joko Widodo yang membantah isu telah masuk 10 juta lebih tenaga kerja asing asal Cina ke Indonesia. Namun, Zulkifli tidak memungkiri fakta adanya tenaga kerja asing asal Cina masuk dan ada beberapa yang diduga ditemukan melakukan beberapa tindakan tak patut dan kriminal seperti yang terjadi di Bogor.
''Saya juga kaget darimana itu jumlahnya, 10 juta orang masuk itu banyak sekali. Saya rasa tidak mungkin, kalau ada, di mana 10 juta orang itu berada,'' kata Zulkifli, dalam sosialisasi Empat Pilar MPR, di Universitas Muhammadiyah Purworejo, Jawa Tengah, Senin (26/12/).
Untuk itu, lanjutnya, rakyat perlu sadar lingkungan. Jika ada warga baru masuk, masyarakat harus tahu siapa warga baru itu dan latar belakangnya serta legalisasinya.
Dirinya menghargai langkah presiden yang menjelaskan ke rakyat soal masalah tersebut. Tapi, tak cukup di situ, pembantu presiden seperti para menteri juga harus juga menjelaskan kepada rakyat.
''Sebab, masalah ini sudah sangat meluas dan membuat resah, jangan semuanya ditimpakan kepada presiden dong, kasihan dia. Para menteri dan kepala daerah harus bantu,'' ujarnya.
Ia juga meminta, agar isu tersebut tidak dibesar besarkan. Kalau ada yang menemukan segera dilaporkan kepada pihak berwajib agar ditindak.