Senin 26 Dec 2016 19:42 WIB

Kampanye di Kalideres, Anies Kembali Janjikan Pipanisasi Air Bersih

Rep: Mas Alamil Huda/ Red: Ani Nursalikah
Calon gubernur (Cagub) DKI Jakarta nomor urut tiga Anies Baswedan
Foto: Antara/Rosa Panggabean
Calon gubernur (Cagub) DKI Jakarta nomor urut tiga Anies Baswedan

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Calon gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menegaskan pentingnya ketersediaan air bersih saat berkampanye di Kampung Godang, Kalideres, Jakarta Barat. Penyediaan air bersih mendesak dilakukan untuk memenuhi kebutuhan paling penting bagi manusia tersebut.

Warga Kampung Godang meminta Anies menyelesaikan masalah ketersediaan air bersih yang susah didapat. Selama ini mereka harus membeli air bersih di pedagang air yang harganya dinilai cukup memberatkan. Bahkan, untuk membeli air bersih mereka tak jarang harus mengantre sejak pagi buta.

Menanggapi keluhan warga, Anies mengatakan, penyediaan air bersih di Ibu Kota memang masih perlu dibenahi. Dia berjanji melakukan percepatan pipanisasi air bersih dengan memrioritaskan perluasan cakupan dan ketersediaan air bersih untuk seluruh warga Jakarta.

"Salah satu prioritas kami adalah pemasangan air secara gratis. Kita akan melakukan pemasangan PAM gratis di rumah-rumah kecil," kata dia, Senin (26/12).

Anies mengatakan, kendati pemerintah kini menggratiskan pemasangan pipa PAM, namun belum semuanya mendapat akses tersebut. Hal itu terlihat dari persentase jumlah penduduk terlayani yang tak beranjak di angka 60 persen sejak 2012.

Dia menargetkan, peningkatan dua kali lipat jumlah pelanggan dari 2015. Ia akan memprioritaskan kampung-kampung yang secara sosioekonomi lemah, terutama rumah-rumah berukuran di bawah 150 meter persegi.

Khusus untuk rumah yang ukurannya lebih kecil atau di bawah 70 meter persegi, akan diberi subsidi 80 persen untuk pembayaran langganan air. "Jadi kalau rumahnya sederhana, warga cukup membayar 20 persen saja, sisanya akan dibayar oleh pemerintah," ujar dia.

Anies akan memrioritaskan pemasangan air bersih di wilayah Jakarta Utara dan Jakarta Barat. Kedua kawasan itulah yang dikeluhkan warga memiliki aksesbilitas air bersih yang rendah. "Kita ingin pipanisasi itu berjalan dan merata di wilayah Jakarta karena kalau membeli air itu mahal bukan?" katanya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement