Senin 26 Dec 2016 10:14 WIB

Bencana di Sukabumi Sebabkan Kerugian Hingga Rp 8,1 Miliar

Rep: Riga Nurul Iman/ Red: Hazliansyah
Petugas Tim SAR Gabungan mengevakuasi jenazah, Alun (50), yang tertimbun longsor di lokasi pertambangan pasir Desa Titisan, Kecamatan Sukalarang, Sukabumi, Jawa Barat, Senin (5/9).
Foto: Antara/Budiyanto
Petugas Tim SAR Gabungan mengevakuasi jenazah, Alun (50), yang tertimbun longsor di lokasi pertambangan pasir Desa Titisan, Kecamatan Sukalarang, Sukabumi, Jawa Barat, Senin (5/9).

REPUBLIKA.CO.ID, SUKABUMI -- Kerugian akibat bencana di Kota Sukabumi cukup besar mencapai Rp 8,1 miliar. Jumlah tersebut merupakan hasil dari data yang dihimpun sejak Januari hingga Oktober 2016 lalu.

"Data sementara yang kami catat kerugian akibat bencana mencapai Rp 8,1 miliar," terang Kepala Seksi Pencegahan dan Kesiapsiagaan, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Sukabumi Zulkarnain Barhami kepada Republika.co.id Senin (26/12).

Besaran nilai kerugian tersebut didasarkan pada kasus bencana yang menerjang Sukabumi di sepanjang 2016. Total jumlah kasus bencana mencapai sebanyak 136 kali kejadian. Rinciannya, sebanyak 44 kasus longsor, 33 kasus banjir genangan, 24 kasus cuaca buruk seperti angin topan atau puting beliung, kebakaran 15 kali kejadian, dan sisanya bencana lainnya seperti gempa bumi.

Menurut Zulkarnain, hitungan kerugian yang paling besar adalah terbakarnya sejumlah kios di Pasar Pelita Sukabumi. Peristiwa tersebut terjadi pada 13 Mei 2016 lalu. Pada saat itu ada lima kios dan 25 unit lapak yang terbakar.

Dikatakan Zulkarnain, nilai kerugian bencana pada 2015 juga paling besar berasal dari kebakaran Pasar Pelita. Jumlah kerugian akibat kebakaran pada 2015 mencapai kisaran Rp 20 miliar.

Di sisi lain ungkap Zulkarnain, jumlah kasus bencana pada 2016 ini hampir menyamai kasus bencana pada 2015. Di sepanjang 2015 lalu jumlah bencana yang terjadi tercatat sebanyak 142 kali kejadian. Namun, jumlah kasus bencana pada 2016 ini kemungkinan akan bertambah hingga akhir tahun nanti.

Pasalnya, intensitas hujan masih cukup tinggi dan rawan menyebabkan terjadinya bencana baik longsor maupun banjir genangan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement