REPUBLIKA.CO.ID,SLEMAN – Festival Salak Kabupaten Sleman yang digelar di lapangan Denggung, Ahad (25/12) berhasil memecahkan tiga Rekor Muri sekaligus. Rekor tersebut yakni antara lain satu rekor untuk replika elang dari salak, dan dua rekor untuk pembagian salak gratis.
Adapun replika elang jawa setinggi enam meter dengan sayap sepanjang 10 meter terdiri dari satu ton salak. Sementara sayap elang dibuat menggunakan daun salak dan menghabiskan 70 pelepah daun salak.
Adapun rekor pembagian salak gratis pertama yaitu pembagian salak gratis yang diperuntukkan bagi 2.000-3.000 buah salak ke masyarakat. Sementara rekor kedua diberikan untuk pembagian 3-3,5 ton salak standar ekspor pada masyarakat.
Wakil Bupati, Sri Muslimatun menyambut baik prestasi petani salak di Sleman tersebut. Ia bahkan merasa optimistis akan masa depan para petani yang cerah. “Sejarah yang dibuat oleh kelompok petani salak hari ini akan semakin meneguhkan bahwa masyarakat sleman siap untuk bersaing dalam kancah persaingan global,” tuturnya di Lapangan Denggung.
Selain sebagai bukti kualitas hasil pertanian yang bagus, Festival Salak juga dapat menjadi ajang wisata baru di kabupaten setempat. “Acara hari ini bisa meyakinkan masyarakat nasional maupun internasional bahwa Sleman siap menerima kunjungan wisatawan dengan berbagai potensi yang kita miliki,” kata Muslimatun.
Sesepuh Paguyuban Petani Salak Pondoh Sleman, H. Musrin berharap acara seperti ini bisa berlangsung terus–menerus setiap tahun. Menurutnya acara ini dapat menjadi ajang untuk memperkenalkan potensi pertanian khas Sleman. Di sisi lain, panitia juga akan menambahkan pagelaran tambahan sebagai ajang wisata.
“Hari ini juga kan ada ritual jamasan peralatan pertanian serta pemotongan tumpeng. Ke depannya diharapkan akan ada agenda tambahan lagi agar lebih menarik,” katanya. Selain pemecahan Rekor Muri, Festival Salak juga diramaikan dengan bazar salak pondoh dengan berbagai aneka produk.
Ikuti Whatsapp Channel Republika
