Ahad 25 Dec 2016 11:49 WIB

Korban Banjir Bandang Kota Bima Butuh Obat-obatan

Rep: Muhammad Nursyamsyi/ Red: Agus Yulianto
Gubernur NTB TGH M Zainul Majdi meninjau langsung lokasi banjir di Kota Bima, Kamis (22/12).
Foto: dok. Humas Pemprov NTB
Gubernur NTB TGH M Zainul Majdi meninjau langsung lokasi banjir di Kota Bima, Kamis (22/12).

REPUBLIKA.CO.ID, BIMA -- Kondisi Kota Bima saat ini berangsur pulih. Hanya saja, pascabanjir tersebut, warga sangat membutuhkan obat-obatan karena banyak yang terserang penyakit kulit.

Namun, listrik di beberapa wilayah Kota Bima yang sempat mati kini sudah mulai nyala kembali. "Warga yang rumahnya terkena dampak banjir bergotong royong membersihkan rumah mereka, begitu juga bantuan dari berbagai relawan sudah masuk," kata Direktur RSJ Mutiara Sukma NTB Elly Rosila, Ahad (25/12).

Dikatakan Elly, dari pantauan timnya di Kelurahan Sadia, warga sangat membutuhkan bantuan obat-obatan. Dia memaparkan, banyak warga yang mengeluhkan kutu air, gatal-gatal, baik di sela-sela jari maupun selangkangan.

"Sedangkan trauma healing berdasarkan format belum bisa dilaksanakan dengan alasan masyarak belum fokus. Warga mengatakan sedikit ketakutan kalau terjadi banjir susulan," lanjutnya.

Timnya juga terus melakukan pengobatan yang berpusat di lapangan Serasuba, Kota Bima. "Jika hari kemarin yang mendesak adalah makanan, hari ini dan beberapa hari ke depan adalah obat-obatan dan petugasnya," ungkapnya.

Ia menuturkan, banyak petugas kesehatan di Kota Bima yang belum bisa bergabung lantaran juga menjadi korban banjir bandang.

Menurut Elly, satu hal yang belum mendapat perhatian pascabanjir ialah lisol untuk lisolisasi pascabanjir guna mencegah timbulnya penyakit kulit pascabanjir. "Kalau ada yang mau belanja bantuan, mungkin lisol dan alat kebersihan lainnya," katanya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement