REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Calon gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan, berkampanye di Rawamangun, Pulogadung, Jakarta Timur, Jumat (23/12). Di akhir pidato, dia mencoba berdialog dengan menanyakan shalat witir kepada peserta kampanye.
"Ibu-ibu kalau shalat witir berapa rakaat? 1 rakaat boleh nggak?" tanya Anies.
"Boleh," jawab mereka serempak.
"Kalau 2 rakaat?" lanjut dia.
"Tidak."
"Kalau tiga boleh, Bu?" tanyanya lagi.
"Boleh."
"Kalau ibu-ibu shalat witir 1 rakaat sama 3 rakaat afdhal mana?" tanya cagub nomor urut tiga ini.
"Tigaaa," jawab mereka serentak. Peserta kampanye yang mayoritas ibu-ibu ini lantas tertawa dan bertepuk tangan seolah mengerti maksud Anies.
Mantan menteri pendidikan ini mengaku, ide itu terinspirasi dari seorang ibu majelis ta'lim saat dirinya berkampanye di Jakarta Timur. Anies menggunakan ide itu karena menurutnya hal itu menarik dan mudah diingat seseorang.
"Ibu-ibu majelis taklim memberi tahu saya dan ternyata menarik. Jadi bagi mereka nempel (di ingatan). Saya sampaikan lagi, ternyata bener nempel," ujar dia.