Jumat 23 Dec 2016 17:02 WIB

Badai Siklon Picu Potensi Banjir di Tenggara Indonesia

Rep: Dian Erika Nugraheny/ Red: Bilal Ramadhan
Ribuan rumah terendam banjir di Kota Bima, Kabupaten Bima dan Kabupaten Sumbawa Provinsi Nusa Tenggara Barat pada Rabu (21/12) pukul 03.00 WITA.
Foto: dok. BPBD
Ribuan rumah terendam banjir di Kota Bima, Kabupaten Bima dan Kabupaten Sumbawa Provinsi Nusa Tenggara Barat pada Rabu (21/12) pukul 03.00 WITA.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Peneliti Klimatologi dari Pusat Sains dan Teknologi Atmosfer Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN) Bandung, Erma Yulihastin, mengatakan aktivitas siklon berpotensi menyebabkan banjir bandang di wilayah Tenggara Indonesia. Banjir bandang diperkirakan masih bisa terjadi di NTB, NTT dan Pulau Sumba.

Menurut Erma, pengaruh siklon Yvette masih akan berdampak curah hujan tinggi pada 24-26 Desember. Namun, berdasarkan pantauan LAPAN, pusaran siklon Yvette semakin mengecil dan menjauhi wilayah Indonesia.

"Meski begitu, terpantau dua bibit siklon baru di sebelah timur. Pertemuan dua bibit siklon ini menyebabkan angin kencang di wilayah selatan ekuator, utamanya Jawa, Bali, Lombok, NTT, NTB," ujar Erma ketika dikonfirmasi Republika.co.id, Jumat (23/12).

Secara umum, lanjut Erma, aktivitas siklon menyebabkan perubahan pola kondisi curah hujan di Indonesia. Sebelumnya, curah hujan tinggi umumnya terjadi di Indonesia bagian barat. Aktivitas siklon Yvette membuat curah hujan  beralih ke sebelah tenggara Indonesia.

"Bibit siklon baru juga berdampak pada tingginya curah hujan di NTT, NTB dan Pulau Sumba serta perairan di sekitarnya. Hingga sepekan ke depan curah hujan diprediksi masih tinggi sehingga potensi banjir bandang di ketiga kawasan perlu diwaspadai," tambah Erma.

Menurut dia, angin kencang dan curah hujan tinggi juga terjadi di wilayah perairan NTB, NTT dan Sumbawa. Akibatnya, gelombang tinggi diperkirakan tetap terjadi hingga sepekan mendatang. "Pengaruh di wilayah Jawa pun ada, yakni cuaca cenderung cerah, awan cenderung sedikit dan angin yang bertiul kencang," tutur Erma.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement