REPUBLIKA.CO.ID, BANDAR LAMPUNG -- Harga tak kunjung naik, ratusan petani singkong menggelar aksi unjuk rasa di lapangan Merdeka, Sukadana, Kabupaten Lampung Timur (Lamtim), Lampung, Kamis (22/12). Petani meminta Bupati Lamtim Chusnunia Chalim menaikkan harga jual singkong.
“Dulu harga singkong petani Rp 1.200 per Kg, sekarang harga jual jadi Rp 600-Rp 700 per Kg. Kami tidak dapat apa-apa,” kata Wahyono, petani singkong di Sukadana.
Harga jual singkong petani seharga Rp 600 per Kg sudah terjadi sejak pertengah tahun lalu. Meski ada kenaikan harga singkong hanya mencapai Rp 100. Selama ini, ia mengatakan petani sudah meminta kepada semua pihak, namun belum juga ada hasilnya. “Harga singkong tetap segitu,” ujarnya.
Aksi petani singkong menuju kantor Bupati Lamtim menggunakan puluhan truk bak terbuka. Petani ingin menyampaikan aspirasi yang sudah lama tidak terealisasi terkait harga jual singkong.
Koordinator Aksi, Fauzi mengatakan aksi petani singkong di Kabupaten Lamtim tidak ada kaitan dengan urusan politik. Aksi tersebut murni karena petani singkong selalu merugi sehingga kebutuhan keluarganya terganggu. Menurut dia, petani meminta bupati menolong petani agar perusahaan tapioka di kabupatennya menerima singkong petani yang sudah panen dengan harga yang normal.
Perusahaan tapioka mensyaratkan kadar air singkong petani yang tinggi membuat harga singkong petani anjlok. Untuk itu, petani berharap bupati dapat mendukung petani melakukan intervensi kepada perusahaan tapioka agar tidak mensyaratkan kadar air yang menyebabkan harga singkong jatuh.
Bupati Lamtim Chusnunia menemui ratusan petani yang berdemo. Ia berjanji akan menego perusahaan tapioka yang membeli singkong petani dengan harga rendah. Bila harga masih tetap, ia akan mengadu ke Jakarta.
Bupati yang juga mantan anggota DPR RI tersebut, menyatakan harga singkong akan kembali normal di kisaran Rp 1.000 per Kg. Ia sudah mengirim surat kepada Menteri Pertanian terkait anjloknya harga singkong di kabupatennya.
Ia mengakui harga singkong di tingkat petani mengalami anjlok sejak setengah tahun terakhir. Harga yang tadinya Rp 1.200 per Kg, sekarang menjadi Rp 700 per Kg belum termasuk potongan 30 persen karena syarat kadar air.
Menurut dia, anjloknya harga singkong petani, salah satu penyebabnya dibukanya kran impor tapioka dari negara tetangga yang tak mampu dibendung pemerintah. Akibatnya, sejumlah pengusaha tapioka di tanah air menurunkan harga bahan baku tapioka tersebut.