REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Lembaga Penanggulangan Bencana dan Perubahan Iklim (LPBI) Pengurus Besar Nahdatul Ulama (PBNU) akan melakukan recovery atau pemulihan di lokasi bencana Pidie Jaya, Aceh. Recovery ini sebagai lanjutan dari program tanggap darurat pascagempa di Pidie Jaya, Aceh
"LPBI PBNU, bertekad untuk terus melakukan pendampingan kepada para korban gempa di sana," kata Ketua Lembaga Penanggulangan Bencana dan Perubahan Iklim (LPBI) Pengurus Besar Nahdatul Ulama (PBNU) M Ali Yusuf Ali, Jumat (23/12).
Program pemulihan yang hendak dilakukan tidak hanya bertujuan agar kondisi masyarakat Pidie Jaya kembali ke kondisi semula atau sebelum bencana gempa terjadi. "Kalau bisa pemulihan tidak sekadar mengembalikan masyarakat Pidie Jaya pada keadaan sebelum bencana, tapi bagaimana gara mereka menjadi lebih baik," tuturnya, seperti dilaporkan situs PBNU.
Untuk mencapai hal tersebut, memang dibutuhkan waktu cukup lama dan sokongan dana yang lebih besar. "Karena itu program pemulihan kebencanaan ini memerlukan kesadaran bersama dari seluruh warga NU," ujar Ali.
Kendati demikian, PBNU, melalui NU Care dan Lembaga Amil Zakat Nahdatul Ulama (Lazisnu), terus melakukan penggalangan dana dari masyarakat. Dana bantuan untuk program pemulihan tersebut telah terkumpul lebih dari Rp 100 juta.
Ali berharap, dana tersebut akan terus bertambah dengan partisipasi lebih banyak lagi dari warga NU. Dengan demikian program pemulihan bagi korban gempa di Pidie Jaya, Aceh, dapat berjalan optimal.