Selasa 10 Jan 2017 20:07 WIB

PNS Bali Bantu Korban Gempa Aceh

Rep: Mutia Ramadhani/ Red: Hazliansyah
Sejumlah pelajar Madrasah Ibtidaiyah Negeri (MIN) mengikuti proses belajar mengajar di tenda darurat pasca sekolah mereka roboh akibat gempa 6,5 SR di Desa Paru Keude, Kecamatan Bandar Baro, Pidie Jaya, Aceh, Jumat (16/12).
Foto: Antara/Rahmad
Sejumlah pelajar Madrasah Ibtidaiyah Negeri (MIN) mengikuti proses belajar mengajar di tenda darurat pasca sekolah mereka roboh akibat gempa 6,5 SR di Desa Paru Keude, Kecamatan Bandar Baro, Pidie Jaya, Aceh, Jumat (16/12).

REPUBLIKA.CO.ID, DENPASAR -- Pegawai Negeri Sipil (PNS) di lingkungan pemerintah Provinsi Bali bekerja sama dengan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Tabanan, Bangli, dan Klungkung memberikan bantuan untuk korban gempa di Aceh.

Gempa bumi berkekuatan 6,5 skala richter (SR) di Kabupaten Pidie Jaya itu menelan nyawa lebih dari 102 orang, 857 orang korban luka, dan lebih dari 83.838 orang pengungsi yang tersebar di 124 titik.

"Walaupun hasil yang terkumpul tidak terlalu banyak, kami harap bantuan ini bisa bermanfaat membantu saudara-saudara kita di Aceh," kata Sekretaris Daerah Provinsi Bali, Cokorda Ngurah Pemayun, Selasa (10/1).

Bantuan tersebut berupa uang tunai Rp 60.415.000 yang dikumpulkan dari sumbangan sukarela para pejabat di lingkungan pemerintah provinsi. Sumbangan ini selanjutnya disalurkan melalui Palang Merah Indonesia (PMI) Provinsi Bali untuk disampaikan ke masyarakat Aceh yang membutuhkan.

Ngurah Pemayun berharap usaha kemanusiaan untuk Aceh terus dilanjutkan sampai kondisi di sana benar stabil. Masyarakat Pidie Jaya masih membutuhkan bantuan, seperti tambahan alat berat untuk evakuasi, tenaga medis, peralatan medis dan obat-obatan, tempat penampungan sementara, makanan siap saji, dan fasilitas kebersihan.

Ketua PMI Provinsi Bali, I Gusti Bagus Alit Putra mengatakan bantuan dari PNS di lingkungan pemerintah Provinsi Bali akan disalurkan dalam bentuk logistik dan obat-obatan. Ada setidaknya tiga lokasi yang terkena dampak gempa, yaitu Pidie Jaya, Bireun, dan Pidi.

"Kami berharap bantuan yang diberikan pusat dan daerah bisa mempercepat pemulihan kondisi masyarakat di Aceh," ujarnya.

Dampak bencana ini juga merobohkan lebih dari 11.385 rumah, dan 390 fasilitas umum, seperti masjid, rumah sakit, sekolah, dan pasar yang rusak berat.

PMI Bali, kata Alit Putra telah membantu penanganan, seperti evakuasi, mobilisasi 166 personel, yang terdiri dari tim posko, tim kesehatan, tim distribusi logistik dan air bersih, serta bantuan lainnya.

Sebelumnya masyarakat Bali sudah memberikan bantuan yang disalurkan melalui PMI Bali sebesar Rp 31.497.300. Sederet bantuan ini diharapkan memenuhi keperluan mendesak dari korban bencana gempa di Aceh.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement