Jumat 23 Dec 2016 08:39 WIB

Jakarta Selatan dan Jakarta Timur Masih Rawan Banjir

Rep: Dian Fath Risalah/ Red: Angga Indrawan
Petugas Dinas Tata Air mengoperasikan mesin penyedot air saat banjir melanda di kawasan Kemang, Jakarta, Jumat (11/11).
Foto: Antara/Hafidz Mubarak A.
Petugas Dinas Tata Air mengoperasikan mesin penyedot air saat banjir melanda di kawasan Kemang, Jakarta, Jumat (11/11).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Calon Gubernur DKI Jakarta pejawat,  Basuki Tjahja Purnama atau Ahok mengungkapkan, masih ada sekitar sepertiga wilayah di Jakarta yang masih rawan banjr.

"Atau sekitar 400an titik lagi yang harus diatasi," ungkap Ahok di Rumah Lembang,  Menteng, Jakarta Pusat, Jumat (23/12).

Sampai saat ini, lanjut Ahok, Pemprov DKI, sudah berhasil menyelesaikan dua pertiga  titik banjir dari 1.200 titik yang ada.

Adapun wilayah yang paling banyak harus diatasi adalah Jakarta Selatan dan Jakarta Timur, lantaran wilayah tersebut didominasi oleh cluster-cluster perumahan menjadi yang paling rawan digenangi banjir. Padahal menurut Ahok, tanah di Jakarta Selatan lebih tinggi daripada di Jakarta Utara. Selain itu penyerapan air di Jakarta Selatan lebih baik dibanding di wilayah lain.

"Saluran dia (pengembang) tutup. Saya sudah cek di Cipete, Jakarta Selatan kemarin di Cilandak, Jakarta Selatan kasusnya juga sama. Ada danau tempat pembuangan air dia (pengembang) tembokin untuk apartemen, ya kami tegur yang punya apartemen, kami cek lalu akan kami bongkar," jelasnya.

Ahok pun menyalahkan pemerintah dahulu yang memberikan izin kepada sejumlah apartemen dan cluster untuk membangun di luas lahan yang kurang dari 5.000 meter. "Karena dia (pengembang) minta izin bangun di bawah 5.000 kan langsung ke sudin-sudin. Dia (pengembang) suka belokin tuh sungai-sungainya jadi mampet," terangnya.

Sebelumnya, Ahok kembali dibuat kesal dengan keberadaan hunian elit saat melakukan kampanye blusukan di Jalan Lapangan Tembak dan Jalan Mandala, Cilandak Barat, Jakarta Selatan, Rabu (21/12) sore. Kekesalannya berawal saat memasuki rumah salah satu warga yang mengeluh sering tergenang saat hujan mengguyur wilayah tersebut. Ternyata, penyebab tersumbatnya air karena dibangunnya tembok pembatas oleh Apartemen yang tepat berada di depan permukiman tersebut.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement