Senin 07 Jul 2025 15:08 WIB

Balita Korban Banjir Jakarta Butuh Obat-obatan Khusus untuk Anak

“Semalam saja ada dua orang anak demam,” kata Eliya salah satu warga Kampung Melayu.

Rep: Muhammad Noor Alfian Choir/ Red: Andri Saubani
Anak-anak menyantap mie di sela-sela bermain saat banjir merendam permukimannya di kawasan Kampung Baru I, Kecamatan Makasar, Jakarta Timur, Jakarta, Senin (7/7/2025). Banjir yang menggenangi kawasan permukiman tersebut terjadi pada Ahad (6/7) sekitar pukul 17.00 WIB yang diduga akibat intensitas hujan tinggi yang menyebabkan luapan kali Cipinang. Hingga saat ini, genangan banjir di kawasan tersebut masih setinggi sekitar 50 centimeter. Menurut warga, sebanyak 95 kepala keluarga terdampak banjir selama hampir 20 jam yang menyebabkan sejumlah aktivitas warga terkendala. Berdasarkan data Badan Penanggulanan Bencana Daerah (BPBD) DKI Jakarta, banjir di Jakarta meluas di 109 RT dengan sebaran titik 17 RT di Jakarta Pusat, 15 RT di Jakarta Barat, 30 RT di Jakarta Selatan dan 47 RT di Jakarta Timur.
Foto: Republika/Thoudy Badai
Anak-anak menyantap mie di sela-sela bermain saat banjir merendam permukimannya di kawasan Kampung Baru I, Kecamatan Makasar, Jakarta Timur, Jakarta, Senin (7/7/2025). Banjir yang menggenangi kawasan permukiman tersebut terjadi pada Ahad (6/7) sekitar pukul 17.00 WIB yang diduga akibat intensitas hujan tinggi yang menyebabkan luapan kali Cipinang. Hingga saat ini, genangan banjir di kawasan tersebut masih setinggi sekitar 50 centimeter. Menurut warga, sebanyak 95 kepala keluarga terdampak banjir selama hampir 20 jam yang menyebabkan sejumlah aktivitas warga terkendala. Berdasarkan data Badan Penanggulanan Bencana Daerah (BPBD) DKI Jakarta, banjir di Jakarta meluas di 109 RT dengan sebaran titik 17 RT di Jakarta Pusat, 15 RT di Jakarta Barat, 30 RT di Jakarta Selatan dan 47 RT di Jakarta Timur.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Meski bantuan logistik mulai berdatangan untuk warga terdampak banjir di kawasan Kampung Melayu, Jakarta Timur, kebutuhan obat-obatan khusus untuk balita masih belum terpenuhi. Pantauan Republika di lokasi pengungsian di SDN 01 Kampung Melayu, Jatinegara, Jakarta Timur masih banyak menggelar tikar hingga kardus untuk beristirahat di lorong sekolahan itu.

Kebanyakan memang tampak balita yang berseliweran bermain dengan teman-temannya. Eliya (42), warga RT 06 RW 05, menyebut ada lebih dari 50 balita dan lansia di lingkungannya yang ikut terdampak banjir sejak Ahad (6/7/2025) dini hari. Menurutnya, meskipun bantuan makanan dan cemilan anak sudah tersedia, namun hingga Senin (7/7/2025), belum ada distribusi obat-obatan khusus untuk anak-anak.

Baca Juga

“Pampers, biskuit, cemilan buat balita sudah ada. Tapi kalau obat-obatan, belum ada yang khusus buat anak. Baru yang dewasa saja,” ujarnya.

Eliya juga mengungkapkan, dalam kondisi darurat seperti ini, kebutuhan dasar balita bukan hanya makanan, tetapi juga vitamin, obat penurun panas, hingga antiseptik anak. “Semalam saja ada dua orang anak demam,” katanya.

Sementara itu, Ketua RT/RW 013-04 Sanusi (58) mengatakan banjir dimulai dari hari Ahad pukul 03.00 WIB dini dan puncak ketinggian di hari Ahad Pukul 08.00 WIB dimana ketinggian airnya mencapai 2 meter. "Sampai saat ini sisanya tinggal 50 cm saja sih," katanya.

Menurut Sanusi, ketika banjir terjadi, para balita dan lansia sudah diungsikan. Namun masih menyisakan sejumlah warga yang bertahan di lantai dua rumah-rumah terdampak banjir dan menunggu untuk dievakuasi.

"Tinggal sisa-sisanya tuh di lantai 2 begitu banjir udah besar baru sudah evakuasi pada ke gedung SD itu," katanya.

Pihaknya juga mengatakan hingga kini warga sudah banyak mendapatkan bantuan pangan hingga akses kesehatan. Bantuan itu datang dari PMI maupun pemprov DKI jakarta.

Menurut Sanusi, banjir serupa pernah terjadi pada bulan Maret lalu, dengan ketinggian air bahkan mencapai hampir empat meter. Ia menilai banjir yang terjadi bukan hanya karena hujan lokal, tetapi juga kiriman air dari kawasan hulu seperti Bogor.

Enggak, 2 hari 3 hari hujan di sini nggak banjir. Kita kan masih menunggu juga dari janji-janji Gubernur sebelumnya Sehingga saat ini Pak Pramono pun menjanjikan, kita tunggu aja sih,” ucapnya.

Kini, warga berharap janji normalisasi sungai yang pernah dilontarkan Gubernur DKI Jakarta saat ini, Pramono Anung, bisa segera direalisasikan. "Harapan kita semua di sini, janji gubernur cepat realisasi saja sih. Sudah jenuh juga. Kita bosan dengan banjir ini karena kalau kita hitung-hitung dari tahun 2020, makin kemari makin banyak banjir," katanya.

 
 
 
View this post on Instagram
 
 
 

A post shared by Republika Online (@republikaonline)

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement

Rekomendasi

Advertisement