REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Umum Partai Hati Nurani Rakyat (Hanura), Oesman Sapta Odang menegaskan partainya terbuka untuk siapa saja. Bahkan Wakil ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) RI itu akan menyediakan 'red carpet' untuk mantan Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Antasari Azhar.
Tidak hanya Antasari, pria yang akrab disapa Oso itu juga akan menyambut dengan senang hati mantan ketua Umum DPP Partai Demokrat, Anas Urbaningrum. Disaming itu Oso juga mengaku sudah bertemu dengan Anas Urbaningrum di Sukamiskin.
"Pasti kami terima. Karena itu merupakan haknya, kalau mau bergabung. Mereka juga sudah menjalankan tugas dan kewajibannya, termasuk kalau Pak Antasari kalau mau masuk, kita akan kasih red carpet," kata Oso saat jumpa pers, di kediamannya, di Jalan Karangasem, Kuningan, Jakarta, Kamis (22/12).
Selain dua tokoh tersebut, Oso juga mengakui ada puluhan anggota Dewan Perwakilan Rakyat (DPD) RI yang tertarik bergabung dengan Partai Hanura dibawah kepemimpinanya. Terakhir yang bergabung dengan Hanura adalah, senator asal Bali, Gede Pasek Suhardika.
Maka dari itu dia enggan mempermasalahkan gemuknya kepengurusan partai. Bagi dirinya yang terpenting adalah Hanura bisa menjadi partai besar dan masuk tiga besar pada Pemilihan Umum (Pemilu).
"Tidak menjadi masalah gemuk juga (kepengurusannya) yang penting partai bisa menjadi besar. Daripada gemuk tapi tidak ada isinya," kata Oso.
Sebagai ketua baru partai, Oso mengaku akan senantiasa membuka komunikasi dengan Partai Politik (Parpol), dan tidak segan-segan untuk menghubungi pimpinan Parpol lain. Menurutnya komunikasi itu perlu dilakukansebagai teman seperjuangan.
Disebutnya seluruh Parpol yang ada di Indonesia memiliki tujuan yang sama yaitu membangun bangsa, tidak mungkin sendiri-sendiri. Namun dia menegaskan Hanura ingin menjadi pemenang diantara Parpol lainnya.
Di mata Oso, Hanura sendiri merupakan partai yang masih sangat bersih dan lugu. Kondisi seperti ini harus tetap dijaga dan tak dikotori. Dia berniat ingin membangun perpolitikan yang bermoral. Maka dari itu, dia tetap akan terus berkomunikasi dengan mantan ketua umum Hanura, Wiranto.
Oso menilai Wiranto merupakan sosok penting terciptanya kondisi yang bagus di internal partai. "Memang politik tidak santun, tapi kesantunan juga perlu dalam politik," tambahnya.