REPUBLIKA.CO.ID, BANTEN -- Presiden Joko Widodo menghadiri acara peringatan Hari Ibu Nasional di halaman Masjid Al Bantani, Serang, Banten, Kamis (22/12). Dalam kesempatan itu, Presiden mengatakan Indonesia memiliki menteri perempuan terbanyak di dunia.
Dari 34 menteri yang berada di jajaran Kabinet Kerja, sembilan di antaranya merupakan para ibu. Mereka yakni Menteri Luar Negeri Retno Marsudi, Menteri Sosial Khofifah Indar Parawansa, Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti, Menteri BUMN Rini Soemarno, Menteri Kesehatan Nila Moeloek, Menteri Keuangan Sri Mulyani, Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Siti Nurbaya, Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Yohanna Yembise, serta Menteri Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Puan Maharani.
Menurut Jokowi, setelah Indonesia, Uni Emirat Arab berada di urutan kedua negara dengan jumlah menteri perempuan terbanyak di dunia, yakni sebanyak delapan orang. Presiden kemudian menjelaskan alasannya memercayakan sejumlah jabatan penting pada kaum ibu. "Pertama, saya suka perempuan," ujarnya, berkelakar.
"Yang kedua, perempuan itu jeli dan teliti melihat masalah, lebih tahan uji dan menteri-menteri perempuan tidak pernah mengeluh. Itu yang saya rasakan," ujarnya.
Presiden kemudian menceritakan pengalamannya pada momen penandatanganan kerja sama antara Indonesia dengan Rusia beberapa waktu lalu. Menurutnya, saat itu Presiden Rusia Vladimir Putin mengagumi komposisi kabinet di Indonesia yang banyak menempatkan perempuan. Sebab, saat itu, tiga menteri dari Indonesia yang menandatangani kontrak perjanjian kerja sama dengan Rusia adalah perempuan, yakni Menteri Luar Negeri Retno Marsudi, Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti ,serta Menteri BUMN Rini Soemarno. "Sementara Rusia semuanya diwakili oleh menteri laki-laki," ucap Jokowi.