Rabu 21 Dec 2016 08:06 WIB

Pesta Puisi Akhir Tahun Kembali Digelar

Red: Ilham
Puisi (Ilustrasi)
Foto: breadnmolasses
Puisi (Ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Studio Pertunjukan Sastra Yogyakarta akan kembali menggelar acara Pesta Puisi Akhir Tahun pada Sabtu 24 Desember 2016, pukul 19.30 WIB di Amphiteater Taman Budaya Yogyakarta. "Acara ini sekaligus menandai perjalanan bincang-bincang sastra yang sudah digelar hingga edisi ke-134," kata koordinator acara Latief S Nugraha, Rabu (21/12).

Menurut dia, berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya, dalam Pesta Puisi Akhir tahun 2016 ini Studio Pertunjukan Sastra (SPS) menerbitkan sebuah buku kumpulan puisi dengan judul yang sekaligus tema acara, yakni Yogya Halaman Indonesia. "Buku tersebut berisi puisi-puisi karya para penyair (di) Yogyakarta yang berasal dari berbagai daerah di Indonesia," katanya.

Para penyair itu ialah Ardy Priyantoko (Wonosobo), Bayu Aji Setiawan (Siak Sri Indrapura), Bustan Basir Maras (Majene), Daruz Armedian (Tuban), Hasta Indriyana (Gunungkidul), Indrian Koto (Padang), Irwan Bajang (Lombok Timur), Jingga Gemilang (Aceh Timur), Komang Ira Puspita (Denpasar), Retno Darsi Iswandari (Sleman), Shohifur Rido Ilahi (Sumenep), dan Yopi Setia Umbara (Bandung). "Dalam acara ini, puisi-puisi mengenai kampung halaman masing-masing penyair akan dibacakan. Selain pembacaan puisi, akan ditampilkan pula pertunjukan musik puisi, tari puisi, dan teaterikal puisi oleh KMSI UNY, Sanggar Suar, Sanggar Rupagangga, Sanggar Serat Jiwa, dan Teater Topy," katanya.

Tidak hanya itu, Muhidin M. Dahlan atau yang akrap disapa Gus Muh, akan menyampaikan orasi budaya sebagai refleksi perjalanan dunia kepenyairan di Yogyakarta hingga 2016 ini. Latief mengatakan, melalui acara Pesta Puisi Akhir Tahun, SPS mencoba menghadirkan potensi-potensi para penyair di Yogyakarta, melihat keberagaman latar belakang penyair yang berasal dari berbagai daerah di Indonesia.

"Beberapa tahun silam SPS mengangkat konsep serupa namun belum digagas mengenai adanya antologi puisi sebagai arsip peristiwa budaya tersebut. Oleh karena itu, di tahun 2016 ini SPS kembali mengundang sejumlah penyair untuk mengirimkan puisi tentang kampung halamannya dan membacakannya," katanya.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement