Selasa 20 Dec 2016 15:41 WIB

Beberapa Alasan yang Sebabkan Ahok Bisa Tumbang di Pilkada DKI

Rep: Ahmad Islamy Jamil/ Red: Bilal Ramadhan
Pilgub DKI (Ilustrasi)
Foto: Republika/Mardiah
Pilgub DKI (Ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Lingkaran Survei Indonesia (LSI) Denny JA baru saja merilis temuan terbaru mereka terkait Pilkada DKI 2017. Menurut hasil survei lembaga riset opini publik itu, pasangan pejawat Basuki Tjahaja Purnama dan Djarot Saiful Hidayat (Ahok-Djarot) diprediksi akan kalah telak jika pemilihan berlangsung dua putaran.

Peneliti LSI Denny JA, Adrian Sopa mengatakan, ada beberapa alasan yang menyebabkan Ahok bisa tumbang di putaran kedua Pilkada DKI. Pertama, mayoritas pendukung Anies Baswedan bakal memilih Agus Harimurti Yudhoyono jika jagoan mereka kalah di putaran pertama.

"Sebaliknya, mayoritas pendukung Agus juga akan beralih memilih Anies jika kandidat unggulan mereka kalah di putaran pertama," ujarnya kepada wartawan di Jakarta, Selasa (20/12).

Hasil survei lembaganya menunjukkan, jika yang lolos di putaran kedua Pilkada DKI adalah Agus vs Ahok, maka sebanyak 58,9 persen pendukung Anies akan memberikan suaranya ke Agus. Hanya 9,5 persen pendukung Anies yang mau menyerahkan suaranya ke Ahok.

Jika yang lolos ke putaran kedua Pilkada DKI adalan Anies vs Ahok, sebanyak 62,2 persen pendukung Agus bakal beralih ke Anies. Hanya 10,4 persen pendukung Agus yang mau memberikan suaranya ke Ahok.

"Temuan ini sekaligus menunjukkan bahwa sentimen 'asal bukan Ahok' sangat mendominasi di pilkada kali ini," tutur Adrian.

Alasan kedua, kantong pemilih yang besar di Ibu Kota lebih banyak pindah ke Agus atau ke Anies, jika salah satu dari kedua kandidat itu berhadapan dengan Ahok di putaran kedua Pilkada DKI.

Kantong pemilih besar itu mencakup pemilih Muslim (85 persen populasi DKI), pemilih berpendidikan SMA ke bawah (80 persen populasi), pemilih etnis Betawi dan Jawa (70 persen populasi), dan pemilih berpenghasilan Rp 3,5 juta ke bawah (65 persen populasi).

Jika yang bertarung di putaran kedua adalah Agus vs Ahok, maka suara pemilih Muslim untuk Agus akan bertambah 13,9 persen. Sementara, suara pemilih Muslim untuk Ahok hanya bertambah 3,4 persen.

Suara dari kalangan pemilih berpendidikan SMA ke bawah untuk Agus juga meningkat sebesar 14,2 persen, sedangkan untuk Ahok hanya naik 2,7 persen. Di segmen pemilih Betawi dan Jawa, suara untuk Agus juga bertambah masing-masing 17,2 persen dan 13 persen di putaran kedua Pilkada DKI.

Sementara, pertambahan suara untuk Ahok dari dua kelompok etnis tersebut masing-masing hanya 3,3 persen dan 1,9 persen. "Di kalangan pemilih berpenghasilan Rp 3,5 juta ke bawah, suara untuk Agus naik 10,5 persen, sedangkan Ahok hanya bertambah 3,5 persen," ucap Adrian.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement