REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Calon gubernur (Cagub) DKI Jakarta Anies Baswedan menilai 17 gubernur yang pernah memimpin DKI Jakarta lebih banyak fokus pada pembangunan benda mati, yang bisa ditunjukkan sebagai keberhasilan pembangunan.
"Kami ingin memajukan orangnya, masyarakat Jakarta, melalui pendidikan," kata Anies di Jakarta Theatre, Jakarta Pusat, Kamis (15/12).
Anies mengatakan, kondisi di Jakarta saat ini adalah yang makmur tambah makmur, sementara yang miskin tetap miskin karena pendidikan berkualitas yang tidak bisa dijangkau semua orang.
"Orang miskin tidak bisa mendapatkan pendidikan yang berkualitas sehingga mereka tidak bisa naik kelas. Kami ingin menjadikan pendidikan sebagai eskalator untuk mewujudkan kesejahteraan," jelasnya.
Anies mengatakan, sudah pernah mendatangi banyak tempat di seluruh Indonesia dan melihat banyak kemiskinan. Namun, dia menyatakan, melihat kemiskinan di Jakarta berbeda dengan di daerah lain.
"Di Jakarta, kemiskinan terjadi di tengah keterhimpitan dan polusi. Karena itu, kami berencana menghadirkan keadilan sosial bagi semua warga Jakarta. Jakarta jangan lagi terkotak-kotak. Jakarta harus maju bersama, bahagia warganya," ujarnya.
Menurut Anies, Jakarta adalah tempat bersejarah. Tempat sumpah untuk satu bangsa, satu tanah air dan bahasa persatuan dikumandangkan. Tempat proklamasi kemerdekaan dikumandangkan.
"Jakarta tempat janji untuk kesejahteraan dan pendidikan dikumandangkan. Namun, ketimpangan di Jakarta masih ekstrim. Itu bisa kita saksikan," ucapnya.