Jumat 16 Dec 2016 00:19 WIB

Ini Rahasia Solo Sabet Penghargaan Kota dengan Udara Terbersih

Rep: Andrian Saputra/ Red: Reiny Dwinanda
Presiden Joko Widodo (tengah) bersama Ibu Negara Iriana (keempat kanan), dan Wali Kota Surakarta FX Hadi Rudyatmo (kedua kiri) melakukan jalan santai pada hari bebas kendaraan di Solo, Jawa Tengah, Minggu (16/10).
Foto: Antara/Aloysius Jarot Nugroho
Presiden Joko Widodo (tengah) bersama Ibu Negara Iriana (keempat kanan), dan Wali Kota Surakarta FX Hadi Rudyatmo (kedua kiri) melakukan jalan santai pada hari bebas kendaraan di Solo, Jawa Tengah, Minggu (16/10).

REPUBLIKA.CO.ID, SOLO --- Kota Solo di Jawa Tengah menjadi salah satu dari tiga kota besar yang meraih penghargaan sebagai kota dengan udara terbersih se-Indonesia. Kementrian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) pada Rabu (14/12) memberikan penghargaan kepada sejumlah Kota yang dianggap sebagai kota dengan udara terbersih. Terdapat tiga katergori, yakni kota metropolitan, kota besar, dan kota kecil. Kota Solo berada di urutan ketiga di bawah Kota Balikpapan dan Kota Padang.

Kota Solo diplot sebagai kota dengan kualitas udara terbersih dengan nilai 79. Wali Kota Solo F.X Hadi Rudyatmo pun membeberkan sejumlah rahasia sehingga kota yang dipimpinnya meraih prestasi tersebut. Dia mengatakan penyumbang pencemaran udara terbesar di Solo berasal dari emisi gas buang kendaran.

Sebagai upaya untuk menekan polusi udara yang berasal dari kendaraan bermotor tersebut, Rudyatmo secara rutin menggelar tes uji emisi gratis bagi kendaraan khususnya roda empat di Kota Solo. “Solo bukan kawasan Industri, pencemarannya lebih banyak karena gas buang kendaran. Untuk menekan itu, kami melakukan uji emisi gratis dan penataan lalu lintas,” tutur Rudyatmo pada Kamis (15/12).

Selain itu, Rudyatmo menilai kemacetan menjadi peyebab meningkatnya polusi udara perkotaan. Sebab itu rekayasa lalu lintas yang baik diperlukan, terutama di sejumlah titik ruas jalan rawan kemacetan. Hal lainnya yang membuat Kota Solo diganjar penghargaan sebagai salah satu kota dengan kualitas udara tersersih adalah dengan ditutupnya puluhan tempat pembuangan sampah sementara. Dari sebelumnya 58 tempat pembuangan sampah yang berada di kota Solo, kini hanya 53 tempat pembuangan sampah yang aktif. "Penutupan tempat pembuangan sampah tersebut ikut menekan pencemaran udara," ungkap Rudyatmo.

Dalam waktu dekat, Pemkot Solo bekerjasama dengan PT PLN akan mengelola tumpukan sampah di TPA Putri Cempo menjadi energi listrik. Dengan penutupan tempat pembuangan sampah tersebut ikut menekan pencemaran udara. "Penetapan Kota Solo sebagai kota dengan udara terbersih juga tak lepas dari peran serta masyarakat dalam mendukung program Pemkot Solo untuk melakukan penghijauan," kata Rudyatmo.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement