Kamis 15 Dec 2016 17:17 WIB

Benarkah Bakteri Cabai Bogor dari Cina? Ini Kemungkinan Teori Lain

Rep: Santi Sopia/ Red: Teguh Firmansyah
Pemusnahan bibit dan tanaman cabai ilegal yang mengandung bakteri, Instalasi Karantina Balai Besar Karantina Pertanian Soekarno-Hatta, Kamis (8/12).
Foto: Republika/Crystal Liestia Purnama
Pemusnahan bibit dan tanaman cabai ilegal yang mengandung bakteri, Instalasi Karantina Balai Besar Karantina Pertanian Soekarno-Hatta, Kamis (8/12).

REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR -- Prof Dr Elizabeth Sri Hendrastuti, Guru Besar Fakultas Pertanian IPB menilai dugaan bakteri pada benih cabai yang disita dari warga negara Cina di Kecamatan Sukamakmur, Kabupaten Bogor, perlu diteliti lebih lanjut. Elizabeth mengatakan adanya bakteri yang disebut membahayakan bagi tanaman itu bisa disebabkan banyak kemungkinan.

"Perlu diklarifikasi. Betul enggak sih dari Cina, jangan-jangan bakterinya memang sudah ada. Kemungkinannya apakah bakteri terbawa dari Cina atau memang biji cabai terserang bakterinya pas di tanam di lahan itu," kata Elizabeth, Kamis (15/12).

Menurutnya, jenis bakteri erwinia chrysanthemi sebetulnya sudah ada di Indonesia, tetapi hanya di wilayah terbatas, seperti di sekitar pulau Jawa. Artinya memang belum terlalu meluas.

"Tanaman inangnya juga banyak, bukan hanya cabai. Secara teori penyakit, sumber penyakitnya harus dimusnahkan. Kemungkinan bisa menular ke tanaman lain harus dicegah. Baiknya dicabut langsung tanamannya. Tapi kalau tanaman tidak sakit ya tidak apa-apa, harus dilihat dulu," jelasnya.

Baca juga, Warga Cina Tanam Benih Cabai Mengandung Bakteri Berbahaya di Bogor.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement