Kamis 15 Dec 2016 13:36 WIB

Mendes: Pengairan Masih Jadi Kendala Produksi Padi di Desa

Rep: Dian Erika N/ Red: Winda Destiana Putri
Padi
Padi

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA --  Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmugrasi (Mendes PDTT), mengatakan produksi padi di desa masih terkendala pengairan. Pihaknya akan memperluas program pembangunan embung (titik penampungan air) di setiap desa untuk meningkatkan produksi padi.

"Sekarang, rata-rata petani hanya bisa menanam satu koma empat kali padi dalam satu tahun. Yang menjadi kendala adalah air. Padahal, dari sisi produksi sudah bagus," ujar Eko di Kantor Kemendes-PDTT, Jakarta Selatan, Kamis (15/12).

Karena itu, pihaknya segera memperluas program pembuatan embung agar produksi padi di setiap desa lebih maksimal. Menurut dia, keberadaan embung dapat membantu menyediakan air secara permanen. Dengan begitu, petani apat meningkatkan produksi padi hingga tiga kali lipat.

Eko menjelaskan, pihaknya telah menghitung kisaran biaya untuk perluasan program embung desa. Dia memperkirakan dibutuhkan anggaran sekitar Rp 20 triliun hingga Rp 25 triliun untuk perluasan program tersebut.

Karenanya, kata Eko, aturan untuk pembuatan satu embung bagi satu desa akan segera disusun. "Nantinya sekitar Rp 300 juta - Rp 500 juta dana desa akan dialokasikan untuk pembangunan embung desa. Embung bisa dibuat bekerjasama antar desa. Nantinya embung tidak hanya digunakan untuk pertanian. Bisa juga buat perikanan atau wisata sehingga ada aktivitas ekonomi yang terbangun," papar Eko.

Terpisah, Menteri Riset, Teknologi dan  Pendidikan Tinggi, Muhammad Nasir, menyatakan siap membantu teknis pelaksanaan perluasan program embung desa. Kemenristekdikti akan memberikan masukan terkait teknologi pembuatan embung. "Kami akan itung kapasitas embung nanti berapa, dengan teknologi apa yang dibutuhkan ? Kami pastikan kebutuhan air dengan daya tampung embung harus sesuai," ujar Nasir.

Nasir menambahkan, terbentuknya forum Perguruan Tinggi untuk Desa (Pertides) akan membantu memaksimalkan program pengembangan desa. Selain pengembangan pertanian, forum juga merumuskan pemberdayaan bidang pariwisata dan sosial.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement